Sunday 9 March 2008

Dipaksa Pindah

Dua hari ini saya sibuk mengepak barang. Pada mulanya saya bertanya-tanya, kenapa saya harus pindah kamar hanya untuk satu minggu saja. InsyaAllah minggu depan saya keluar dari asrama, namun demi kepentingan adik kelas yang akan menempati kamar saya selama setahun ke depan, saya terpaksa membereskan segala barang yang sudah 3 tahun hampir tak terusik dari tempatnya.

Kamar saya boleh dibilang cukup strategis, seberang jendela adalah taman, terletak cukup jauh dari ruang bersama sehingga relatif aman dari kebisingan, namun tak jauh dari tempat cuci dan toilet. Aha. Hari ini saya menemukan jawaban kenapa saya harus dipindahkan. Kamar sementara saya terletak dekat tangga, dan luar jendela adalah titik temu jalan masuk ke asrama, kampus dan kantin. Bisa dibayangkan saya akan sungkan membiarkan cahaya matahari masuk ke kamar saya karena akan membuat isi kamar terlihat oleh setiap orang yang lewat. Yah, kamar sementara yang saya tempati sekarang minim privasi, oleh karena itulah kamar ini akan dikosongkan setelah saya pergi.

Artinya, saya "dikorbankan" selama seminggu terkahir di kampus ini. Hikz.

Khabar baiknya, saya bisa mempersiapkan pengepakan barang untuk dikirim ke Nagoya sekalian. Kebetulan saja ada dua buah kardus ukuran besar yang saya peroleh sehingga akan menghemat bungkus dan ongkos kirim. Sebenarnya kemaren Hashimoto-san berjanji untuk mengantarkan perburuan kardus. Namun hingga waktu asar hampir berkahir tak ada tanda-tanda beliau datang, telpon pun tak dijawab. Saya sempat khawatir, jarang-jarang orang Jepang tidak menepati janji tepat waktu, dan telpon pun tidak diangkat.


Tapi kekhawatiran saya tidak terbukti. Hari ini Hashimoto-san membawakan banyakkkk sekali kardus juga sebuah penawaran untuk penyiapan jasa pengiriman barang. Uhm, alhamdulillah banyak bantuan untuk pindahan. ^__^; Biarpun begitu untuk membereskan kamar ke dalam koper dan kardus ternyata memerlukan banyak energi. Saya cukup kelelahan dan tertidur setelah pindah kamar sukses dilaksanakan. Atau karena saya lupa sarapan saja kah?



No comments: