Wednesday 27 January 2010

Debu-debu Intan



Saya mendengar debu-debu intan pertama kali dalam serial Saint Seiya di kala saya masih kecil. Waktu itu saya tidak terlalu peduli hubungan debu, intan dan salju. Hanya sebuah keheranan tersisa, kenapa Hyoga yang sempat bertualang di Siberia pakai jurus debu intan ala Martapura? Deuh, betapa kurangnya sumber bacaan saya sehingga bertahun-tahun kemudian sbaru tahu kalau debu-debu intan hanya terjadi di negeri dingin. Bertahun kemudian setelah mengikuti serial Saint Saiya pula saya baru tahu kalau Hyoga dalam bahasa Jepang berarti gletser alias padang es berjalan.

Sebagai penikmat musim dingin saya takjub melihat fenomena debu-debu intan yang disoroti dalam siaran berita pagi ini. Kenapa? Debu intan yang biasa terjadi di Jepang Utara ternyata dijumpai pula di Gifu, sekitar 1 jam dari apartemen saya yang jelas masuk Jepang bagian tengah. Dalam suhu minus 20 derajat celcius kristal-kristal air jatuh berkilauan, menciptakan sensasi keajaiban alam yang luar biasa : Diamond Dust.

Diamond dust hanya terjadi saat langit cerah dan suhu mininal 20 derajat di bawah titik beku. Penulis Saint Seiya ternyata belajar ilmu meteorologi juga. Penulis memang perlu mengadakan riset. Saya pikir inilah daya tarik komik dan anime Jepang. Pengetahuan memang selalu memiliki daya tarik bagi siapapun, entah sadar atau tidak.




No comments: