Monday 25 July 2011

Juice Ilmu Kepenulisan dan Dakwah by ust. Salim A Fillah

Menulis itu kurang cerdas? Orang lebih menghargai hafalan? Itu mah dulu, saat kebanyakan orang masih buta huruf. Menulis dianggap suatu kekurangan karena keterbatasan ingatan. Kini, menulis tak lagi dianggap sebagai aktivitas rendahan. Bahkan untuk mendapat gelar dalam pendidikan formal, menulis adalah kegiatan yang mutlak tak bisa ditinggalkan. salah satunya manfaat menulis adalah mengujipublikkan apa yang dipahami, dengan diselipi harapan akan diluruskan bila ada yang salah. Ilmu yang hanya ditimbun dalam kepala tanpa jalan keluar berupa pengajaran seperti air yang tidak mengalir, mudah tercemar yang menjadi cikal babal kefasikan atau kerusakan dalam beragama.

Apa saja manfaat menulis yang lain?

1. Mengikat Ilmu dengan kata kunci untuk mengakses relung-relung memori yang pernah kita simpan.Yah, karena kapasitas otak kita teramat besar sehingga perlu kunci-kunci untuk memasuki kembali kamar-kamar ilmu yang tertutup.
2. Merekam jejak pemahaman, untuk melihat perkembangan jejak pemikiran kita. Lihat saja tulisan-tulisan kita di masa lampau, kalau sudah bisa dilihat kekonyolan dan kekurangannya, artinya kita sudah berkembang. Kalau tulisan itu masih dianggap begitu sempurna tanpa cacat, sebaiknya mulai bertanya kepada diri sendiri: adakah perkembangan yang tergapai selama ini?
3. Mewakili bicara kepada sesama tanpa terikat jarak atau waktu.
4. Mewariskan nilai, bukan sekedar transfer ilmu. Ada amal jariyah apa pula dosa jariyah! Makanya tulislah sesuatu yang menerahkan, bukan sesuatu yang menginspirasi orang berbuat kerusakan. Tidak terbayang kalau dosa itu terus terproduksi sepanjang jaman. Hiyy!!

Ya Allah jadikan setiap kata yang aku tulis menjadi tunas-tunas tasbih.
Jadikan setiap kalimat menjadi pelecut semangat menuju takwa.


*) Mengenai tips menulis : gambarkan, jangan katakan. Caranya? memperbanyak kata kerja, bukan kata sifat. Contoh yang ada dalam al Quran, adalah bagimana surga itu dituliskan. Coba bandingkan: Surga itu indah dan permai, dengan : Masuklah ke dalam surga, yang di bawahnya MENGALIR sungai-sungai. Mana yang lebih memberikan kesan?

*) Penulis harus cerdas. Cerdas bukan karena IQ tapi karena takwa. Ini kata Imam Syafi'i. Ilmu Allah adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak dikaruniakan kepada yang bermaksiat.

*) Benyamin Franklin : Satu kalimat, satu pokok pikiran. Kembangkan kalimat dengan padanan kata, perkaya perbendaharaan katamu. Sisipkan pula gaya bahasa agar tulisan kita tidak lugu.

*) Perumpamaan Ibnu Abbas tentang komposisi Al Quran.
6000 ayat kisah : inspirasi
600 tanda-tanda kebesaran Allah: kontemplasi
60 Muamallah : Petunjuk praktis
6 Punishment

Ingat, Al Quran Jumlah Ayatnya 6236, loh! Jangan salah dengan menjumlahkan perbandingan ayat berdasar komposisi isi menurut Ibu Abbas.

*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*

Ada sebuah tulisan yang dibedah oleh Ust. Salim, katanya sih ditulis oleh Sunu Hadi. :-P
Masukan dari beliau :
Susunan tulisan itu cantik, ada kepekaan apa yang ditampilkan duluan, apa yang disimpan dahulu lalu disampaikan kemudian.

Rupa-rupanya ini adalah tulisan saya tahun 2006 atau 2007 (lupa) dan ikut terbit dalam Antologi Ramadan FLP Jepang. (Ayo beli! Ayo Beli! *promosi mode*). Biasanya tulisan aslinya saya simpan dalam blog cuman setelah dicari-cari tidak akan ketemu lagi, soalnya tahun 2004-2007 saya menulis di friendster. Sekarang blognya sudah tidak bisa diakses, turut lenyap bersama ratusan tulisan saya. *Dulu saya sangat produktif, sehari bisa muncul 3 tulisan, sampai-sampai seorang teman mengatakan kalau dalam satu minggu tulisan baru saya tidak muncul, maka sesuatu pasti telah terjadi pada diri ini. Sekarang, kemana produktivitas itu pergi?!!! T__T *)

Sebenarnya masih banyak ilmu Ust. Salim yang bisa dibagi, cuman karena keterbatasan saya, kali ini hanya seputar kepenulisan yang saya simpan. Juice ilmunya saya cukupkan di sini. Kalau ada kesempatan, insyaallah akan ditulis juga juice versi yang lain.

No comments: