Monday 29 August 2011

Catatan di hari ke-29

Diriwayatkan dari Hasan, ia berkata, “Sesungguhnya Allah telah menjdikan Ramadhan sebagai ajang perlombaan bagi hamba-hambaNya. Mereka berlomba dalam rangka ketaatan dan meraih keridhaanNya. Lalu sebagian orang berlomba dengan gigih sehingga mencapai kesuksesan, sebagian orang tertinggal di belakang sehingga mendapat kekecewaan. Sungguh menakjubkan sikap orang yang bersenda gurau sambil tertawa di hari Raya Idul Fitri dimana orang-orang berbuat baik yang meraih kemenangannya dan sebagian lagi yang meraih kerugian"

*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*


Sunu mengucapkan Selamat hari Raya Idul Fitri 1432 H.

(Bersamaan dengan 30 Agustus 2011 sesuai hasil keputusan panitia Hilal islamic center Jepang pada malam 29 Agustus 2011 ^_^). Tahun ini Sholat ied untuk masyarakat Nagoya dan sekitarnya diselenggaraan di Port Messe Kinjo Futo, 24 menit dari Nagoya station dengan Aonami line. Jam 10:00 dijadwalkan sholat akan dimulai.

TaqobalAllahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum qiyamana wa qiyamakum. Kullu'am wa antum bi khyair.

*hiks sedihnya Ramadan sudah pergi... T___T *



*Hadits seputar akhir Ramadan, diambil dari buku Bughyatul Insan Fi Wazhaaif Ramadhan, (edisi terjemah : Mutiara Ramadhan Yang Terabaikan) karya Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah*


Salah seorang salaf berkata. “Kaum salaf biasanya berdoa selama enam bulan agar sempat bertemu Ramadhan. Kemudian mereka berdoa selama enam bulan pula agar amalan mereka pada bulan Ramadhan diterima.”

Suatu ketika Umar bin Abdul Aziz keluar untuk melaksanakan shalat hari raya Idul Fithri , lalu beliau berkata dalam khutbahnya, “Wahai sekalian manusia,sesungguhnya kamu telah berpuasa karena Allah selama tiga puluh hari, berdiri melakukan shalat selama tiga puluh hari pula, dan pada hari ini kamu keluar seraya memohon kepada Allah untuk menerima amalan tersebut.

Salah seorang salaf nampak sedih pada hari raya Idul Fitri. Maka ditanyakan kepadanya, "Sesungguhnya hari ini adalah hari bersuka ria dan bersenang‐senang.” Maka ia berkata, “Perkataan kamu benar, akan tetapi aku ini hanyalah seorang hamba yang diperintahkan oleh Tuhanku untuk mempersembahkan suatu amalan padaNya. Sungguh aku tidak tahu apakah amalanku diterima atau tidak.

Suatu ketika Wuhaib bin Al‐Ward melihat suatu kaum yang tertawa riang pada hari raya Idul Fithri, maka ia berkata, “Jika mereka itu adalah orang‐orang yang diterima amalannya, maka sesungguhnya bukan seperti itu ekspresi orang‐orang yang bersyukur. Dan, jika amalanmereka tidak diterima, maka bukan seperti itu sikap orang‐orang yang takut.”

Diriwayatkan dari Hasan, ia berkata, “Sesungguhnya Allah telah menjadikan bulan Ramadhan sebagai ajang perlombaan bagi hamba‐hambaNya. Mereka berlomba dalam rangka ketaatan dan meraih keridhaanNya. Lalu sebagian orang berlomba dengan gigih sehingga mereka mencapai kesuksesan, dan sebagian lagi tertinggal di belakang sehingga mendapat kekecewaan. Maka sungguh menakjubkan sikap seseorang yang bersenda-gurau sambil tertawa pada hari dimana orang‐orang berbuat baik meraih kemenangan dan orang‐orang yang berbuat bathil ditimpa kerugian.

Diriwayatkan dari Ali radhiallahu ‘anhu bahwasannya beliau biasa berseru pada penghujung malam bulan Ramadhan, “Aduhai andai aku tahu, siapakah gerangan yang diterima amalan‐amalannya agar aku dapat memberi ucapan selamat kepadanya, dan siapakah gerangan yang ditolak amalan‐amalannya agar aku dapat melayatnya.”

Hal ini mirip dengan perkataan Ibnu Mas’ud, “Siapakah gerangan di antara kita yang diterima amalannya untuk kita beri ucapan selamat, dan siapakah gerangan di antara kita ditolak amalannya untuk kita layat. Wahai, orang yang diterima amalanya, berbahagialah Anda. Dan wahai orang yang ditolak amalannya, keperkasaan Allah musibah Anda.”


ReAD MoRE・・・

Friday 5 August 2011

Quran, dengan Hati [Video anak-anak penghafal dari seluruh dunia]

Sebutlah posting kali ini sebagai kelanjutan episode tergampar-gampar saya. Hanya saja kali ini saya sudah mati rasa, batin gerimis dan memasuki menit ke-3 saya sudah berlinang-linang. MasyaAllah, 110 penghafal Quran dari 70 negeri, dikumpulkan di Cairo. Usianya? Masih anak-anak, menjelang belia, bahkan beberapa belum baligh... mereka, begitu..... murni... dan orang tuanya sangat hebat mengenalkan Quran semenjak dini. [8/11 Ternyata viedonya dihapus dari youtube huahuahua~~ sayang banget. Trailernya aja : http://www.youtube.com/watch?v=zpO-a8AIz7M ] Setelah berburu, akhirnya mendapat link yang lain. Silakan menikmati filmnya di sini : http://vimeo.com/27416877



Dari satu negeri yang ingin saya kunjungi, untaian permata di tengah samudera Hindia: Maladewa, seorang anak perempuan pertama kali menyaksikan wujud pulaunya dari udara. Ya, anak berbakat IPA dan matematika ini mewakili negeri pertama yang terancam tenggelam karena pemanasan global, terbang mengendarai pesawat menuju negeri dimana Nabi Musa diutus dengan landasan yang berupa.... pasir pantai!

Seorang anak dari Senegal bercakap dengan ayahnya tentang Quran, sambil memandang luasnya Atlantik. Saya sedikit teringat kisah Lukman yang diabadikan dalam Al Quran, di atas muka bumi seperti apakah dia berpesan kepada putera-puterinya? Apakah sambil memandangi gemintang di langit? Apakah sambil merasakan tiupan angin yang sejuk bertiup? Apakah sambil mengelus kepalanya dalam pangkuan? apakah....

Pada video berikutnya, saya makin berlinang-linang. Seorang anak 10 tahun dari sebuah negeri pecahan Rusia, kebeningan hati dan suaranya menggetarkan hati. Bahkan Juri pun turut berlinangan. FYI, Anak ini buta huruf! Maha suci Allah. Maha Besar Allah. Anak tuna aksara ini hafal seluruh Al Quran!!


*+*+*+*+*+

Saya sangat gugup, tidak tahu bagaimana komputer ini bekerja... Namun begitu saya mulai membaca ayat-ayatNya, saya menjadi tenang. Semuanya jadi mudah... saat saya selesai membaca satu halaman, otomatis langsung muncul halaman berikutnya....

[Nabiollah, Tajikistan, 10 tahun]

+*+*+*+*+*

Komentar orang-orang :
Anak ini harusnya membaca Al Quran untuk Presiden (Mesir?) (agar terbuka hatinya?).
Sungguh Al Quran luar biasa, seseorang yang tidak mengerti bahasa Arab sekalipun bisa melafalkannya dengan fasih. Heu, saya langsung jatuh hati dengan anak ini. Menurut saya dia yang paling luar biasa di antara peserta lainnya, baca tulis saja tidak bisa, keluarga sangat sederhana, usia masih amat sangat muda, dikaruniai suara yang merdu dan tentunya menyimpan potensi tanpa batas. Saya yakin Nabiollah anak yang cerdas. Alhamdulillah setelah dia mendapat penghargaan, rejeki dari Allah pun turun. Dia bisa masuk sekolah dengan beasiswa dan semoga jalannya ke depan banyak mendapatkan kemudahan. Termasuk dalam mewujudkan keinginan ayahnya supaya dia menguasai bahasa Arab, Persi, Rusia dan Inggris :-)

Selengkapnya silakan menelusuri link berikut.


Episode berikutnya saya simpan saja lah, supaya lebih enak diikuti ^_^.
Tafadhol :

Bila para penghafal Quran ini berasal dari seluruh dunia, maka tak heran syarat Imam Masjid yang saya tuliskan dahulu harus menguasai banyak bahasa terdapat pada urutan pertama. Imam Bukhari yang berasal dari Uzbekistan dengan wajah asia tengah tentunya bertemu dengan para pemuda lain dari berbagai penjuru bumi karena kecintaaan pada sang illahi rabbi... lalu, konsep internasional seperti manakah yang bisa mewadahai manusia berbeda ras dan bahasa secara damai?

*Saat bertemu kawan-kawan Uzbekistan yang tipe wajahnya mirip-mirip , langsung lah tersambung dengan Nabiollah, dan ingat pula dengan Al Quran.... dan ingat pula hafalan yang pas-pasan T__T Waktu umur sepuluh tahun, saya lebih banyak menghafal sejarah dunia, nama-nama negara beserta ibu kotaknya termasuk pasal-pasal dan butir-butir pancasila heu, salah prioritas? salah arahan? Tanya Kenapa. * T__T

* Ya Allah, karuniakanlah anak keturunan kami kelak menjadi generasi penghafal Quran, yang memuliakann namaMu di negeri manapun dia berpijak, yang mendirikan sholat di bumi manapun dia berada, yang berani menyeru kepada kebenaran meski sekelilignya masih dalam kegelapan T__T karuniakanlah fisik yang kuat, hati yang lembut, pikiran yang bening dan jiwa yang bersih, dengan prestasi kebaikan yang melebihi generasi kami hingga bisa mendekati kualitas para sahabat yang ada semasa nabi SAW masih menghirup nafas di bumi... *


ReAD MoRE・・・

Thursday 4 August 2011

Hantaran

Waktu saya masih kecil, seringkali disuruh ibunda menghantarkan makanan ke tetangga. Terutama karena memang ada budaya ini menjelang bulan Ramadan. Dulu kiriman itu berupa nasi dengan lauk 7 rupa dilengkapi pisang raja dan kue apem. Kini orang mulai tidak suka repot hingga menggantinya dengan jajanan pasar 7 rupa. Yah, di Jepang mah tak mungkinlah ada kebiasaan seperti ini, tetapi menunjukkan kasih sayang terhadap tetangga MASIH eksis bahkan di negeri yang kata orang tingkat individualismenya tinggi. Bahkan di kota Nagoya yang katanya menduduki peringkat kota termahal kedua setelah Tokyo (sekaligus kota termahal ke-4 di dunia versi businessweek) *Huh, siapa yang bikin survey sih, jelas-jelas saya masih bisa hidup super hemat sambil menikmati beberapa kemewahan yang murah!*

Ini buktinya :

*sekotak Peach yang benar-benar menyegarkan malam ramadan di Musim Panas. Terima kasih, bu Mariko ^_^ *

Yang ini sebuah kartu ucapan hantaran dari tetangga Jepang kawan Turki saya : Silakan dimakan bersama-sama kawan-kawan yang lain, ya.

ttd, tetangga sebelah anda.



Bulan lalu kami merencanakan untuk mengadakan festival Ramadan di lingkungan RT, dengan mengundang warga Jepang yang tinggal di sekitar. Hitung-hitung sosialisasi komunitas muslim lah ya... Langkah awalnya PDKT ke orang-orang yang dituakan di RT, pak ketua RT, bu ketua urusan sampah dan para pengurus RT lainnya. Bismillah, semoga respon dan kesan yang tertangkap oleh mereka adalah yang baik-baik saja.

Bukankah banyak hadist seputar tetangga :

1. Malaikat Jibril as. selalu berpesan kepadaku tentang tetangga sehingga aku mengira dia akan menetapkan hak waris bagi tetangga. (HR. Al Bukhari)

2. Tiap empat puluh rumah adalah tetangga-tetangga, yang di depan, di belakang, di sebelah kanan dan di sebelah kiri (rumahnya). (HR. Aththahawi)

3. Tetangga adalah orang yang paling berhak membeli rumah tentangganya. (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Janganlah seseorang melarang tetangganya menyandarkan kayunya (dijemur) pada dinding rumahnya. (HR. Al Bukhari)

5. Hak tetangga ialah bila dia sakit kamu kunjungi dan bila wafat kamu menghantar jenazahnya. Bila dia membutuhkan uang kamu pinjami dan bila dia mengalami kemiskinan (kesukaran) kamu tutup-tutupi (rahasiakan). Bila dia memperoleh kebaikan kamu mengucapkan selamat kepadanya dan bila dia mengalami musibah kamu datangi untuk menyampaikan rasa duka. Janganlah meninggikan bangunan rumahmu melebihi bangunan rumahnya yang dapat menutupi kelancaran angin baginya dan jangan kamu mengganggunya dengan bau periuk masakan kecuali kamu menciduk sebagian untuk diberikan kepadanya. (HR. Athabrani)

6. Di antara kebahagiaan seorang muslim ialah mempunyai tetangga yang shaleh, rumah yang luas dan kendaraan yang meriangkan. (HR. Ahmad dan Al Hakim)

7. Tiada beriman kepadaku orang yang bermalam dengan kenyang sementara tetangganya lapar padahal dia mengetahui hal itu. (HR. Al Bazaar)

8. Barangsiapa ingin disenangi Allah dan rasulNya hendaklah berbicara jujur, menunaikan amanah dan tidak mengganggu tetangganya. (HR. Al Baihaqi)

9. Pilihlah tetangga (lihat calon tetangganya atau lingkungannya dulu) sebelum memilih rumah. Pilihlah kawan perjalanan sebelum memilih jalan dan siapkan bekal sebelum berangkat (bepergian). (HR. Al Khatib)

Yah, maka sekarang saya lebih paham lagi saat Ibunda menyatakan keberatannya pindah ke perumahan yang murah beberapa tahun silam. Tetangga memang bisa dijadikan alasan.

Berikut ada sebuah kisah tentang tetangga dan ibadah haji.


Abdullah bin al-Mubarak hidup di Mekkah. Pada suatu waktu, setelah menyelesaikan ritual ibadah haji, dia tertidur dan bermimpi melihat dua malaikat yang turun dari langit.

“Berapa banyak yang datang tahun ini?” tanya malaikat kepada malaikat lainnya.

“600.000,” jawab malaikat lainnya.

“Berapa banyak mereka yang ibadah hajinya diterima?”

“Tidak satupun”

Percakapan ini membuat Abdullah gemetar. “Apa?” aku menangis. “Semua orang-orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasing yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia-sia?”

“Ada seorang tukang sepatu di Damaskus yang dipanggil Ali bin Mowaffaq.” Kata malaikat yang pertama. “Dia tidak datang menunaikan ibadah haji, tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni.”

Ketika aku mendengar hal ini, aku terbangun dan memutuskan untuk pergi menuju Damaskus dan mengunjungi orang ini. Jadi aku pergi ke Damaskus dan menemukan tempat dimana ia tinggal. Aku menyapanya dan ia keluar. “ Siapakah namamu dan pekerjaan apa yang kau lakukan?” tanyaku. “Aku Ali bin Mowaffaq, penjual sepatu. Siapakah namamu?”

Kepadanya aku mengatakan Abdullah bin al-Mubarak. Ia tiba-tiba menangis dan jatuh pingsan. Ketika ia sadar, aku memohon agar ia bercerita kepadaku. Dia mengatakan: “Selama 40 tahun aku telah rindu untuk melakukan perjalanan haji ini. Aku telah menyisihkan 350 dirham dari hasil berdagang sepatu. Tahun ini aku memutuskan untuk pergi ke Mekkah, sejak istriku mengandung. Suatu hari istriku mencium aroma makanan yang sedang dimasak oleh tetangga sebelah, dan memohon kepadaku agar ia bisa mencicipinya sedikit. Aku pergi menuju tetangga sebelah, mengetuk pintunya kemudian menjelaskan situasinya. Tetanggaku mendadak menagis. “Sudah tiga hari ini anakku tidak makan apa-apa,” katanya. “Hari ini aku melihat keledai mati tergeletak dan memotongnya kemudian memasaknya untuk mereka. Ini bukan makanan yang halal bagimu.” Hatiku serasa terbakar ketika aku mendengar ceritanya. Aku mengambil 350 dirhamku dan memberikan kepadanya. “Belanjakan ini untuk anakmu,” kataku. “Inilah perjalanan hajiku.”

"Malaikat berbicara dengan nyata di dalam mimpiku,” kata Abdullah, “dan Penguasa kerajaan surga adalah benar dalam keputusanNya.”

*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+

Abu Abdurrahman Abdullah bin al-Mubarak al-Hanzhali al Marwazi lahir pada tahun 118 H/736 M. Ia adalah seorang ahli Hadits yang terkemuka dan seorang petapa termasyhur. Ia sangat ahli di dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, antara lain di dalam bidang gramatika dan kesusastraan. Ia adalah seorang saudagar kaya yang banyak memberi bantuan kepada orang-orang miskin. Ia meninggal dunia di kota Hit yang terletak di tepi sungai Euphrat pada tahun 181 H/797 M.

+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*

Kisah di atas diambil dari buku “Warisan Para Auliya” karya Farid al-Din Attar.

Edisi Inggris “Muslim Saints and Mystics: Episodes from the Tadhkirat al-Auliya (Memorial of the Saints) By Farid al-Din Attar”


*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*+*

Rasulullah pernah ditanya, "Ya Rasullah tunjukkan padaku amal perbuatan yang bila kuamalkan akan masuk syurga."

Jawab Rasulullah, "Jadilah kamu orang yang baik."

Orang itu bertanya lagi, "Ya Rasulullah, bagaimanakah akan aku ketahui bahawa aku telah berbuat baik?"

Jawab Rasulullah, "Tanyakan pada tetanggamu, maka bila mereka berkata engkau baik maka engkau benar-benar baik dan bila mereka berkata engkau jahat, maka engkau sebenarnya jahat."


ReAD MoRE・・・

Tuesday 2 August 2011

LIVE from Masjidil Haram

Berikut Link siaran langsung dari Masjidil Haram.



Semoga memunculkan rasa rindu untuk bisa sholat di sana, dimana pahalanya dilipatgandakan sebesar 100 ribu kali lebih utama dibandingkan sholat di tempat lain. Masya Allah!



Selamat menikmati. ^_^


ReAD MoRE・・・

Monday 1 August 2011

Ramadan @ Summer 2011

Untuk bahan introspeksi, apa saja kebiasaan buruk selama Ramadhan?

1) Tidur lagi setelah sholat subuh
2) Ngabuburit dengan hal yang tidak bermanfaat
(nongkrong, ngobrol ngalor ngidul)
3) Masuk kerja (ngampus) siang, tapi pulang buru-buru
4) Produktivitas kerja menurun
5) Makan buka puasa sampai kekenyangan
6) Ngemil sambil nonton TV

Humm, apalagi yah. Sudah 9 tahun tidak menikmati Ramadan di rumah sih :-P
Tapi Alhamdulillah banget, sejak Taifun #6 mengunjungi Jepang, suhu udara bertahan tidak menembus angka 30 derajat Celcius. Padahal seharusnya bulan ini adalah puncak-puncaknya musim panas. Padahal pada bulan Juli kemarin suhu mencapai 38 derajat celcius di Nagoya... Padahal.... Wew.. Maha suci Allah yang memberikan rahmatnya pada awal-awal bulan Ramadan dan semoga suhu udara tetap seperti ini hingga Idul Fitri. *heu, pengen enaknya*


Menjelang Ramadan Jamaah sholat Isya' bisa 10 kali lipat biasanya. ^_^
Itu di Islamic Center Nagoya http://nagoyamosque.com/

Kemudian buat bujang-bujang lokal maupun Internasional yang tidak sempat memasak buka dan sahur, makanan cukup melimpah di Masjid sehingga solusi bersantap pun bisa ditemui di Masjid. Jazakallah khayr kepada Brother Hasan yang setiap hari mengatur distribusi makanan. Tahun ini pun dia sudah bersiap I'tikaf selama sebulan penuh sambil mengajak saya yang masih belum memastikan jadwal. +__+

Bicara soal I'tikaf, tak bisa lepas dari masjid di Jepang. Ada banyak loh. Bisa disimak di sini : http://www.masjid.jp/list.html


Ah yah, hari ini rumah kedatangan 18 tamu, teman-teman adik di UG* yang pulang mengeksplorasi Pulau Sempu dan hendak kembali ke Yogya lewat jalur selatan. Yah, paniklah Ibu karena pasar sudah tutup, sementara anak-anak itu perlu makan setelah seharian puasa. Alhamdulillah ada seorang kawan yang punya kolam ikan dan menjelang Magrib bisa dimintai pesanan mendadak. Heuh, kalau begini ingat kebiasaan orang Jepang yang tidak bertamu secara mendadak.





ReAD MoRE・・・