Saturday 2 April 2011

Masalah Bahasa? atau.. Bangsa?

Saya menyerah. Orang yang dipercayakan kepada saya untuk dilatih ternyata kualitasnya jauh-jauh-jauh dibawah standar perkiraan. Lalu, kenapa orang ini bisa ada di sini, di negeri ini, di Jepang! Saya cukupkan keheranan saya sampai di sini saja. Ini pertama kalinya saya bertemu dengan orang yang tidak bisa menjawab 10 ditambah 10 sama dengan berapa. Perhitungan waktu secara tepat juga menjadi kendala.

Akhirnya inilah yang saya katakan,
"Manajer, masalahnya bukanlah Bahasa. Orang ini tidak menguasai perhitungan sederhana."


Sistem di Jepang tidak membiasakan memecat orang. Sehingga, setelah seseorang masuk, tanggung jawab di dalamlah yang membuat dia menjadi staff yang bisa dipakai dan bisa berkontribusi. Kecuali kalau si orang itu tau diri dan mau mengundurkan diri.

Selain kasus di atas. ada kasus lain dari orang-orang *hi*a. Komentar orang Jepang: Most of those people doesnt have any guts! Many of them gives up on first day. Memang sudah ada beberapa kali kasus warga negara ini hanya mencari pekerjaan yang ringan, tidak berat, tapi mendapat gaji banyak. Hey! Mana ada makhluk biasa yang santai-santai dapet harta melimpah secara cuma-cuma!

Pelajaran yang saya ambil : Alhamdulillah saya tidak menyerah saat mendapat rintangan saat awal-awal memulai pekerjaan ini. Dulu terasa berat secara fisik dan mental, namun sekarang sudah terbiasa dan menguasai medan. maha suci Allah yang menciptakan dimensi bernama waktu. Tidak sia-sialah meski dia selalu berlalu... Pekerjaan dan komunikasi sepertinya tidak hanya dibatasi oleh masalah bahasa atau bangsa. Agree?

No comments: