Thursday 28 January 2010

Manusia Apa

Manusia apa aku ini?
Waktu tercuri, tersita pikiran dan energi tapi belum ada kontribusi +_+
Ngapain aja selama ini?
Kemana saja selama ini?
Kenapa tak ada karya nyata yang bisa dinilai dari segi profesi?
Katanya sibuk meneliti, tapi gak punya jurnal yang sudah terpublikasi. :(
Katanya hari biasa pulang dinihari, akhir pekan juga teteup pergi sampai berlumut di laboratory, tapi tidak keren isi presentasi?

Manusia apa aku ini?
Saat semua orang hanya menilai dari hasil tanpa peduli proses yang dilalui,
Mungkin aku tak terdefinisi.

Atau...

Sebagai manusia aku kehilangan jati diri?
Tak punya kendali mengatur waktu sendiri?
Tak ada nyali untuk memanusiakan diri?
Masih juga tak tahu hendak dibawa kemana jasad ini pergi?


::Ya Allah, ingatkanlah diri ini untuk tetap cerdas bersyukur dan tidak terlalu lama silau dengan kilau manusia terpilih dengan segala capaiannya::

::Sebaik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya::
::Apa saya bermanfaat?
-Apakah eksistensi saya diperlukan?
-Apakah saya ada atau tidak, tidak ada bedanya?
-Atau jangan-jangan ada orang berpikir lebih baik saya tidak perlu ada?
~Semoga jawaban "YA" bisa berada tepat pada pertanyaan pertama. Saya masih ingin bermanfaat sebagai manusia~





ReAD MoRE・・・

Wednesday 27 January 2010

Debu-debu Intan



Saya mendengar debu-debu intan pertama kali dalam serial Saint Seiya di kala saya masih kecil. Waktu itu saya tidak terlalu peduli hubungan debu, intan dan salju. Hanya sebuah keheranan tersisa, kenapa Hyoga yang sempat bertualang di Siberia pakai jurus debu intan ala Martapura? Deuh, betapa kurangnya sumber bacaan saya sehingga bertahun-tahun kemudian sbaru tahu kalau debu-debu intan hanya terjadi di negeri dingin. Bertahun kemudian setelah mengikuti serial Saint Saiya pula saya baru tahu kalau Hyoga dalam bahasa Jepang berarti gletser alias padang es berjalan.

Sebagai penikmat musim dingin saya takjub melihat fenomena debu-debu intan yang disoroti dalam siaran berita pagi ini. Kenapa? Debu intan yang biasa terjadi di Jepang Utara ternyata dijumpai pula di Gifu, sekitar 1 jam dari apartemen saya yang jelas masuk Jepang bagian tengah. Dalam suhu minus 20 derajat celcius kristal-kristal air jatuh berkilauan, menciptakan sensasi keajaiban alam yang luar biasa : Diamond Dust.

Diamond dust hanya terjadi saat langit cerah dan suhu mininal 20 derajat di bawah titik beku. Penulis Saint Seiya ternyata belajar ilmu meteorologi juga. Penulis memang perlu mengadakan riset. Saya pikir inilah daya tarik komik dan anime Jepang. Pengetahuan memang selalu memiliki daya tarik bagi siapapun, entah sadar atau tidak.





ReAD MoRE・・・

Tuesday 26 January 2010

Tentang Ujian Kami

Kami selalu dekat dengan ujian. Sejak dulu hingga sekarang. Ujian itu berwujud kekayaan, kecerdasan , wajah yang rupawan atau juga kemiskinan, sakit, jodoh yang tak kunjung datang, juga ujian-ujian melalui orang yang kami sayangi. Ujian itu tidak akan berlangusng selamanya, namun akan selalu ada masa terberat saat dia datang bertubi-tubi. Maka saya tak heran bila kakak tertua saya sering memasang tulisan berisi jeritan hati untuk sedikit melepas beban sekaligus menguatkan hati. Ya. Kami sudah melampaui berbagai ujian hingga detik ini. Dan saya percaya, masih akan ada ujian-ujian yang akan membentuk diri kami lebih teguh.

Kalaulah surga dan ridho Allah mudah didapatkan maka Allah tidak akan menciptakan beban-baban atau ujian di dunia ini. Hukum seleksi berlaku di dunia ini untuk menentukan siapa yang paling berhak atas ganjaran terbesar yang tidak pernah terlintas dan teraba oleh fikiran kita (Al Mulk:2).

Hang in there, Sist. I belive Allah will show the best solution for us. Dont lose your faith.


ReAD MoRE・・・

Monday 25 January 2010

Desert Imam

Malam itu ada yang baru. Sebuah menu manis yang menutup jamuan makan di Sabtu Malam. Satu cup dessert yang dibuat oleh Imam Islamic Center Nagoya. Mulai tahun ini saya sengaja untuk meluangkan waktu berkunjung ke sana. Meskipun saya akan selalu terlambat datang ke kajian karena harus partime mengajar sampai pukul 5 sore.

Saya ingin memperbaiki bacaan Quran. Dan pada Sabtu malam, kami, para muslim dari berbagai negara berkumpul dengan tujuan yang sama. Dalam beberapa pertemuan kami, saya sadar bahwa pola pikir tentang islam itu sendiri bervariasi. Momen ini menjadi ajang diskusi dan memperdalam pemahaman, meluruskan pikiran yang melenceng serta menambah pengetahuan baru. Gratis lagi! Tidak perlu bayar untuk belajar mengaji. (Ok, ok. Tidak sepenuhnya gratis. Tidak ada yang bakal menjemput sampai pintu rumah. Perlu uang buat naik subway atau kereta ke sana)

Ya, Allah mudahkanlah lidah kami untuk melafalkan ayat-ayat-Mu.
Ya, Allah dekatkanlah hati kami dengan rumah-Mu.



::: Hmm, munculnya Desert Imam makin jadi magnet buat datang. :-D Ehehe::
:: Hmm, pengen bikin juga ah. Bahannya apa yah? beras,susu segar, kacang tanah, almond, nama cream, coklat...uhmm :::


ReAD MoRE・・・

Saturday 23 January 2010

13 Universitas Terpilih Jepang

Kendala bahasa menjadi salah satu penghambat bagi mereka yang ingin kuliah di Jepang. Namun ada program-program khusus yang diselenggarakan dalam bahasa Inggris oleh 13 Universitas Terpilih di Jepang. Inilah universitas yang terpilih untuk menjalankan Global 30 Program, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan internasional universitas-universitas Jepang, disertai penawarkan pendidikan dan riset yang berkualitas. Program ini dimulai tahun 2009, masih fresh dari Jepang, belum banyak yang tahu informasinya! Kalau baca artikel ini, buruan gali lebih dalam infonya~~!!

Silakan telusuri lebih lengkap di sini .

Kalau saya baru lulus SMA tahun 2009 saya akan tertarik buat daftar ke Osaka University mengambil program S1 Double Major Course in Chemistry & Biology. Sedeket yang saya tahu, Osaka University termasuk universitas terbaik untuk jurusan ini selain berbagai kemungkinan akses akademis dan beragam pilihan penelitian dengan pendekatan dari sisi kimia maupun biologi. Alasan lain adalah jarangnya jurusan yang diajarkan dalam bahasa Inggris di Universitas Negeri Jepang untuk program S1. Bahasa Jepang insyaAllah bisa dipelajari sambil jalan. Ah, tidak juga ->Kalau mendapat beasiswa Monbusho/Mitsui Bussan, akan ada program belajar bahasa Jepang sebelum memulai kuliah.

Lalu satu hal khusus lagi, program ini memberikan kesempatan untuk lulus dalam 3 atau 3,5 tahun bagi mahasiswa berprestasi. Bagi mereka yang tidak sempat ikut program akselerasi sewaktu menempuh pendidikan di Indonesia dan merasa ingin lulus S1 dengan cepat, program ini akan sangat menarik. Secara normal, untuk lulus S1 di Jepang memerlukan waktu 4 tahun. Beberapa Universitas memberikan peluang khusus bagi mereka yang berprestasi untuk menyelesaikan S1 dan S2 dalam 5 tahun.

Namun kata seorang sensei saya, program ini kurang baik bila hendak melanjutkan karir secara akademik. Loh kenapa yah? Bukannya lulus cepat itu bisa dibaca bahwa dia adalah mahasiswa yang tidak biasa-biasa saja? Ternyata, konon katanya untuk program 5 tahun ini seorang mahasiswa tidak mendapat ijasah sarjana, namun hanya mendapat ijasah Master. Beberapa institusi kolot (di Indonesia?) yang ngotot meminta ijasah sarjana tidak akan bisa dijadikan pilihan kelanjutan karir. Pilihannya, bekerja di perusahaan swasta, wiraswasta, atau melanjutkan pendidikan hingga PhD, posdoct lalu menjadi profesor di kemudian hari.

(catatan : ada 2 orang Senior yang saya tahu menyelesaikan master dalam 5 tahun. Dua-dua bukan manusia biasa. hhuhuu)


::InsyaAllah bikin review setelah berhasil meluangkan waktu::


ReAD MoRE・・・

Thursday 21 January 2010

Pagi, 21 Januari

Semalam hujan mengguyur. Alhamdulillah saya memantau prakiraan cuaca, sehingga bisa pulang sebelum rintik air turun ke bumi. Alhamdulillah, kegiatan di Lab berakhir lebih cepat sehingga saya bisa istirahat sebelum tengah malam. Alhamdulillah saya bisa tidur nyenyak selama 7 jam. Alhamdulillah saya bisa bangun sebelum adzan subuh, mengambil wudhu dan memulai aktivitas pagi dengan mematok persiapan ruhani.

Biasanya saya bangun terburu-buru. Sholat subuh dikejar waktu, kadang dimarahi atasan di tempat kerja sambilan karena terlambat. Tapi saya tidak menyengaja untuk melambatkan diri. Hari biasa waktu istirahat malam saya hanya 4 jam, maka wajar kalau badan menuntut hak untuk diistirahatkan sedikit lebih lama. Meski sudah hampir satu tahun ini saya terbiasa dengan pola hidup seperti itu, saya merasa bahwa kemampuan memanfaatkan waktu jauh dari efektif. Kenapa? Bisa jadi karena otak dipaksa bekerja, sementara dia ingin rehat, akhirnya banyak pekerjaan yang tanggung.

Alhamdulillah saya berangkat kerja sambilan dengan hati yang tenang. Aroma hujan masih tersisa dari jalan dan bangunan yang basah. Pagi ini kabut tipis hadir, menciptakan sensasi sebuah kota di dataran tinggi.

Sepulang kerja sambilan, saya menyalakan TV. Ada liputan mengenai film dokumenter yang ingin saya buat resensinya. Dokumenter yang membuat saya berdecak kagum atas ciptaan-Nya yang sempurna dan luar biasa, dibuat dengan berbagai penemuan baru yang menghabiskan dana 70 milyar rupiah. Film yang menginspirasi saya untuk mengeksplorasi alam lebih jauh.

Di persimpangan lampu merah depan kampus, saya bertemu brother Ashraf (Mesir). Sebuah kumpulan mushaf tergenggam di tangannya. Saya membayangkan tulisan kang Abik yang bercerita tentang kebiasaan orang Mesir : dekatnya interaksi mereka dengan Quran. Ah, tiba-tiba saya teringat hapalan saya yang tidak nambah-nambah. Deuh. Bagaimanapun, kejadian-kejadian pagi ini insyaAllah menjadi pemicu semangat untuk sehari.

Bismillah, ayo berusaha sedikit lagi.


ReAD MoRE・・・

Tuesday 12 January 2010

Hari ini, 20 Tahun Lalu.

Memikirkan Januari, batin saja kembali menjejak hari Minggu pagi awal tahun 90-an . Saat itu saya tidak peduli dengan tahun, bahkan sampai sekarang saya tidak ingat kenangan saat saya berumur 3 atau 4 tahun. Sampai akhirnya adik saya lahir. Kenapa? Adik saya terancam tidak lahir dengan normal, sehingga pada hari-H saya yang sedang asyick bermain mobil-mobilan dan penggorengan besi turut dipaksa ikut ke rumah sakit. Yah, mungkin ini adalah kenangan masa kecil saya yang bisa diingat cukup detail.

"Adik kamu mau lahir! Ayo ikut!"

Tangan saya ditarik lalu tiba-tiba saja pakaian bau keringat saya sudah berganti. Ini hari Minggu, hari nonton film kartun di TV hitam putih kami! Saya masih menggerutu di dalam mobil, acuh dengan nenek yang sibuk berdzikir. Pikiran saya masih dipenuhi rasa ingin tahu kelanjutan cerita Nobita.


"laki-laki atau perempuan ya?"
"laki-laki!" saya menjawab tegas.
"Perempuan!" kakak tak mau kalah.
"laki-laki supaya bisa diajak maen perang-perangan!"
"Perempuan, supaya gak bikin rumah kotor!"
"Memangnya laki-laki bikin rumah kotor?"
"Lah, kamu! Lantai baru dipel sudah kamu hiasi dengan jejak-jejak kaki. Dipel lagi, eh, abis main di jalan kamu masuk ke dalam rumah gak pakai cuci kaki. Gak ada abisnya!"
"Tapi khan, aku bantu cuci piring..."
"Iya, tapi sabunnya masih nempel."
"Pokoknya laki-laki, kalau tidak aku panggilkan batman!"
"Gak takut!"
"Aku panggil wonderwoman, superman, superboi, ultraman!!!" saya menyebutkan jagoan-jagoan idola."
"Superman ama superboi khan sama saja. Panggil saja semua!"
Deuh, daftar jagoan saya sudah habis. Kalah deh.
"Sudah-sudah, laki-laki perempuan sama saja!" nenek lah yang akhirnya melerai.

Debat selesai. Saya memandangi tiang listrik dan pepohonan di pinggir jalan. Kok bisa bergerak ke belakang ya?

"Eh, eh, kenapa tiang listiknya bergerak ke belakang?"
"Mana ada?"
"Tuh-tuh, coba saja lihat, bergerak ke belakang khan? Pohon-pohonnya juga kok!"
Kakak tetap tidak menunjukkan kepedulian.
"Tuh coba lihat!" Jari saya menunjuk ke salah satu tiang di pinggir jalan, menunjuk terus saat posisi pohon sejajar hingga sudah bergerak ke belakang.
"Itu tidak bergerak, tapi terlihat seperti bergerak ke belakang karena kita bergerak ke depan." akhirnya dia memberikan jawaban.
"Masak sih? kenapa?"
"Pohon khan gak bisa bergerak!"
"Kenapa?"
"Udah dari sononya!"
"Kenapa udah dari sononya?"
"Kalau udah dari sononya yah udah dari sononya!"

Yey! Saya ingat betul awaban andalan tersebut untuk memutus rantai pertanyaan yang saya ajukan.

Kami sampai juga di Rumah Sakit.
"Ibu dimana?"
"Lantai dua." kata nenek.

Saya segera berlari menuju ke lantai dua. Saya menemukan ayah sedang duduk di tempat istirahat.

"Adiknya laki-laki atau perempuan?" tanya saya dengan tak sabar.
"Perempuan."

Kakak tertawa penuh kemenangan. Sementara saya kehilangan semangat untuk melihat adik baru. Rugi. Sudah dibela-belain tidak melihat Doraemon, eh, adiknya perempuan. Tidak bisa diajak main perang-perangan. Setengah diseret, saya ikut juga melihat sang adik dari balik kaca. Dia telentang dengan mata tertutup rapat. Mukanya masih merah dengan rambut tipis yang basah.

Tak terasa sudah 20 tahun berlalu sejak kejadian itu. Sekarang adik perempuan itu sudah berkepala dua, sudah kuliah, sudah ikut kegiatan ini-itu, sudah tidak cengeng, sudah bisa macam-macam. kalau dulu disuruh-suruh terus sebagai anak paling kecil, sekarang sudah bisa dimintai tolong sebagai rekan.

Selamat Ulang Tahun adik perempuan satu-satunya, semoga makin cinta dengan Allah.


ReAD MoRE・・・

Monday 11 January 2010

Dulu, Sekarang

Ada yang mengatakan bahwa ciri orang yang sudah tidak muda adalah bernostalgia. Seorang yang masih muda harusnya menggunakan waktunya untuk membangun visi ke depan. Wah, berarti saya sudah tidak muda lagi. Tapi sepertinya belum banyak hal berarti yang sudah saya lakukan selama ini? Menyedihkan. Tapi saya jadikan saja celotehan hati di masa lalu sebagai pembanding kondisi sekarang dan rencana ke masa datang.

1. Dulu saya cemburu dengan kawan yang begitu sempurna. Lahir di keluarga kaya, tampang OK, olahraga gape, otak topcer, dapet calon jodoh yang tidak bisa dikatakan jelek-> pastinya anak 'pejabat' yang bakal mendongkrak karirnya.
Sekarang saya 'ngeri' dengan kehidupannya. Kehidupannya terlalu gemerlap bagi saya. saya akan tertekan dengan pergaulan yang memandang seseorang dari apa yang dia kenakan, siapa ortu, apa mobilnya. Rasa cemburu saya hilang. Alhamdulillah saya terlahir biasa saja dan bergaul dengan orang-orang biasa dengan rasa kekeluargaan sejati yang luar biasa.

2. Dulu saya cemburu dengan kawan yang cerdas dan beruntung. Tidak berlu capek belajar bisa jadi top student. Kepercayaan profesor datang dan berbagai harapan jatuh ke tangan. Sekarang saya bersyukur dengan kemampuan saya yang biasa saja. Seorang junior bahkan bertanya bagaimana saya mempersiapkan ujian. Waktu saya tanya kenapa tidak cari tahu ke si A saja? Dia mengatakan kalau si A terlalu jauh levelnya, maka dia mencari acuan orang biasa yang tipsnya bisa dijalankan oleh leboh banyak orang. Uhm, alhamdulillah ternyata kemampuan saya yang biasa saja bisa bermanfaat. Kasus lain, kawan saya yang top student ternyata harus mengerjakan proyek ini itu karena kepercayaan atasan. Pulang lebih pagi malam dari saya plus rentang injury time yang lebih sering. Alhamdulillah kemampuan biasa saya tidak mendatangkan banyak tuntutan di luar jangkauan saya.

Ternyata, saya harus banyak bersyukur. Harus lebih cerdas dalam bersyukur. Keterbatasan menurut saya bisa saja menjadi kelebihan menurut orang lain. Hidup saya sekarang tidaklah ringan. Banyak tantangan yang harus dibereskan. Tidak sesengsara rumosha, tapi kuliah di Jepang itu bagi saya asli rekoso tenan. Ada kalanya harus jadi robot yang dikendalikan atasan di Lab. Maka saya mengutip kata-kata Sayidina Ali : Bahagialah orang yang dapat menjadi tuan untuk dirinya sendiri, menjadi kusir untuk nafsunya dan menjadi nahkoda untuk bahtera hidupnya. Ya, saya sedang mencoba merebut kembali kendali atas diri. Membonekakan diri itu capek di fisik dan hati --> bikin penyebab sakit saja!

Seorang kawan mengirimkan email berisikan handbook 2010, isinya kurang lebih hal-hal yang dilakukan agar hidup kita terasa indah, sebagai berikut :

HANDBOOK 2010

Health:
1. Drink plenty of water.
2. Eat breakfast like a king, lunch like a prince and dinner like a beggar.
3. Eat more foods that grow on trees and plants and eat less food that is manufactured in plants...
4. Live with the 3 E's -- Energy, Enthusiasm and Empathy
5. Make time to pray.
6. Play more games
7. Read more books than you did in 2009 .
8. Sit in silence for at least 10 minutes each day
9. Sleep for 7 hours.
10. Take a 10-30 minutes walk daily. And while you walk, smile.

Personality:
11. Don't compare your life to others. You have no idea what their journey is all about.
12. Don't have negative thoughts or things you cannot control. Instead invest your energy in the positive present moment..
13. Don't over do. Keep your limits..
14. Don't take yourself so seriously. No one else does.
15. Don't waste your precious energy on gossip.
16. Dream more while you are awake
17. Envy is a waste of time. You already have all you need..
18. Forget issues of the past. Don't remind your partner with His/her mistakes of the past. That will ruin your present happiness.
19. Life is too short to waste time hating anyone. Don't hate others.
20. Make peace with your past so it won't spoil the present.
21. No one is in charge of your happiness except you.
22. Realize that life is a school and you are here to learn. Problems are simply part of the curriculum that appear and fade away like algebra class but the lessons you learn will last a lifetime.
23. Smile and laugh more.
24. You don't have to win every argument. Agree to disagree...

Society:
25. Call your family often.
26. Each day give something good to others.
27. Forgive everyone for everything.
28. Spend time w/ people over the age of 70 & under the age of 6.
29. Try to make at least three people smile each day.
30. What other people think of you is none of your business..
31. Your job won't take care of you when you are sick. Your friends will. Stay in touch.

Life:
32. Do the right thing!
33. Get rid of anything that isn't useful, beautiful or joyful.
34. GOD heals everything.
35. However good or bad a situation is, it will change..
36. No matter how you feel, get up, dress up and show up.
37. The best is yet to come..
38. When you awake alive in the morning, thank GOD for it.
39. Your Inner most is always happy. So, be happy.


ReAD MoRE・・・

Saturday 9 January 2010

Gara-gara Gratis

:::Orang-orang beruntung dan berbahagia bila mereka tahu apa yang mereka suka dan tidak perlu memikirkan kesulitan untuk melakukannya:::


Apa alasan anda belajar ke Jepang?
Hampir setiap aplikasi beasiswa yang sejak akhir tahun lalu rajin saya pantau, muncul pertanyaan di atas. Wajib dijawab dengan sekian puluh kanji yang dirangkai menjadi kalimat. Ada pula yang hanya perlu 50 karakter kanji. Yang ini justru bikin bingung, apakah alasan singkat padat jelas yang kira-kira diinginkan oleh si pemberi beasiswa?
Lalu, apa alasan saya?
Biarpun bisa menjawab sambil menjilat sampai mulut berbusa-busa : Mulai dari pesona kecangihan teknologi, budaya hingga cita-cita menerapkan ilmu yang diperoleh demi kemajuan masyarakat, bangsa, negara dan dunia, tapi alasan utama selama ini adalah yang tertulis di judul. Betul. Gara-gara gratis.
Harus gratis karena bila tidak, saya tidak bisa sekolah kuliah.
Harus gratis karena saya tak ingin membuat orang tua lebih susah.
Harus gratis biarpun di negeri antah berantah.
Harus gratis walau keinginan tak searah.

Yah. Yang penting gratis. Syukur-syukur dapet uang saku yang cukup untuk beli sesuap nasi, selusin telur, sehektar tanah, sekarung intan dan segudang emas. :D

Sayangnya alasan tersebut tidak layak untuk ditampilkan dalam aplikasi beasiswa. Maka saya jadi terlatih mengarang alasan yang *tararararnn brangg!* berubah menjadi essay, motivation letter, personal statement, atau apalah namanya.

Ada orang bilang, masa sekolah adalah masa menyenangkan karena kita mempelajari apa yang kita suka. Apalagi kalau dapet beasiswa, kita dibayar untuk melakukan sesuatu yang kita sukai. Betul?


Alasannya betul. Tapi apakah selalu itu yang jadi alasan kita sekolah (lagi)?
Humm... bisa jadi :
1. Sekolah lagi supaya bisa naik jabatan. *Sebenarnya sih ogah, anak cucu udah banyakkk (lebay)*
2. Takut kerja, kebebasan gue terrengut paksa, kabur ah. Kuliah khan bentuk penyamaran yang paling elegannnNnNN.
3. Supaya dapet kerjaan dengan gaji yang pas-pasan. Pas buat beli rumah, mobil, pesawat, kapal pesiar.....
4. Khan keren kalo punya titel Master of blabla, Doctor ini itu, menaikkan harga jual buat dilamar/melamar anak orang penting. Bisa dipamerkan mertua klo kumpul arisan. Apalagi lulusan luar negeri. Wooo~~
Yang agak serius :
5. Suka mati dengan negara tempat kuliah. Jurusan sebodo amat. Group Band, mode, orang2nya lebih keren!
6. Demi kemajuan umat, bangsa dan negara.

Well, tapi konsekuensi sekolah gratis ada juga yang tak enak. Ada saatnya harus mengorbankan keinginan soal jurusan, karena pilihan jurusan yang gratisan kok ternyata tidak cocok dengan nurani. Hmm, maka berbahagiah mereka yang tahu apa-apa yang dia sukai lalu bisa dipelajari, diperdalam, lalu disebarkan manfaatnya buat orang lain. Orang seperti ini banyak tidak? Lebih banyak mana dengan orang yang milih jurusan karena terlihat begitu cemerlang (buat karir, misalnya)? Saya sendiri termasuk yang terjerumus dalam bidang yang kurang sesuai. Bukan karena saya tidak ada pilihan. Justru karena terlalu banyak pilihan ditambah merasa bisa eksis melakukan apa saja. Iya dunk. Bukannya kurikulum di Indonesia sudah membekali kita dengan dasar-dasar ilmu sosial (ekonomi, sosiologi, geografi, sejarah de el, el) sampai ilmu pasti (math, fis, kimia, bio). Makanya ambil jurusan apapun harusnya OK (gitu kali maksud para pembuat kurikulum).



ReAD MoRE・・・

Wednesday 6 January 2010

Dari Ide-Realisasi-Pengembangan-Raksasa Usaha



We only need idea, struggle, cooperation, network then we may Conquer the world!




ReAD MoRE・・・

Friday 1 January 2010

White New Year

Finally, snow fall in Nagoya!

Akhir tahun suhu udara begitu menggigit. Lalu senja itu, kristal air menari-nari di langit Nagoya. Terus, terus, dan terus. Lalu berjatuhan, memutihkan atap-atap, jejalanan dan tetumbuhan. Salju akhirnya turun, pada pergantian tahun.


ReAD MoRE・・・