Friday, 17 January 2014

Cerita Lain Seputar Komuter

"Emangnya salah kalau saya mau masuk kantor tepat waktu?!"

Teriakan ini terdengar dari seorang pria komuter di stasiun Pondok Ranji. Well, memang anda harus berusaha sekuat tenaga untuk menembus benteng manusia dalam kereta komuter Serpong-Tanah Abang di stasiun ini. Pondok ranji adalah stasiun terakhir untuk menaikkan penumpang sebelum memasuki wilayah DKI Jakarta. Pada kebanyakan kasus, para komuter yang naik dari Pondok Ranji akan sulit diangkut pada jam berangkat kantor. Penumpang kereta sudah memenuhi gerbong dari 2 stasiun sebelumnya. 

Baiklah Bapak, anda tidak salah ingin masuk kantor tepat waktu. Salahnya sepertinya anda terlalu siang berangkat ke kantor :-p Tapi ini adalah resiko bagi komuter : (kata orang) tua di jalan.

+*+*+*+*+*+*+*+

Bermukim di Jakarta sedikit kurang cocok dengan kantong dan lingkungan yang kami inginkan. Akhirnya bergabunglah kami saya menjadi komuter dari kota satelit. Tunggu! Jangan protes dulu. Insyaallah saya tidak turut menyumbang kemacetan di Jakarta. Angkutan umum tetap setia saya gunakan. Setelah berumah tangga dan dikaruniai amanah seorang anak, rumah menjadi salah satu kebutuhan yang ingin dipenuhi. Mudah? Iya kalau sekedar menempati, mungkin tidak kalau ingin memiliki. Sambil meluaskan pandangan mata terkait lingkungan, akses dan fasilitas, kami sepakat untuk menikmati kemudahan akses dan nyamannya lingkungan di sektor 14.6, BSD City, Kota Tangerang Selatan.

Beberapa hal yang direkomendasikan saat mencari rumah tinggal sementara : 

1. Pilih lokasi yang mudah akses dan tersedia moda transportasi umum.
    Khusus bagi saya : dalam radius kurang dari 5 km dari stasiun kereta. Hal ini penting karena kami baru memulai bahtera keluarga muda, belum banyak memiliki aset. Dukungan lingkungan penting dalam hal transportasi. Angkot, bus, kereta, ojeg atau taksi harus bisa dikontak selama 24jam.
 
2. Survey langsung ke lokasi yang diinginkan.
   Banyak rumah potensial yang tidak diiklankan di internet. Beberapa kondisi seperti tingkat okupansi rumah di lingkungan, posisi rumah apakah lebih tinggi/rendah dari jalan, potensi keamanan, kemudahan ke sarana ibadah dan perbelanjaan.

3. Bukan perumahan baru atau perkampungan.
    Dari hasil pengamatan, perumahan/cluster baru yang langsung habis terjual dalam tempo singkat tidak akan dihuni oleh pemiliknya dalam waktu dekat. Kebanyakan rumah  akan kosong dan kendaraan pribadi (mobil) akan lebih diperlukan untuk akses menuju keramaian. Harga sewa sedikit lebih rendah sih...  
      Bagaimana dengan perkampungan? Err, saya bukan anti kampung, namun kondisi sosialnya membuatnya saya kurang tenang meninggalkan anak istri di rumah. Kondisi perkampungan di sekitar perumahan amat jauh berbeda dengan yang dipertontonkan oleh si Doel Anak Sekolahan. Bisa jadi ini akibat pergesaran nilai seiring perkembangan jaman. 

+*+*+*+*+*+*

Baiklah perlu diakui dalam rumah tangga kami diperlukan asisten yang turut membantu pekerjaan sehari-hari. hadirnya buah hati  merubah pengalokasian waktu kami. Alasan utamanya, saya tidak ingin baby blues menghinggapi istri. Tapi mencari asisten yang sesuai dengan kriteria dan kebutuhan itu ternyata tidak mudah.

Seperti halnya meminta kemudahan untuk mendapatkan undangan ke baitullah, mencari asisten yang memasuki ranah paling pribadi juga perlu memohon bantuan kepada Sang Maha Pengatur. Bagaimanapun si asisten akan melewati pagar luar hingga dapur, menelisik jendela, lantai dan sekitar kasur. Ya, orangnya harus jujur, bersih, sopan dan mau diatur. :-)

Kami memang berusaha mencari lewat tetangga (bayangkan kalau lokasi di perumahan baru yang tidak ada tetangga atau kawasan elit yang tidak saling kenal...) dan beberapa koneksi antar asisten. Kriterianya seperti di atas. Usaha lahiriyah diiringi dengan untaian doa waktu siang dan malam memohon kemudahan karena kemampuan yang terbatas. Lebay? Saya rasa tidak. Rumah adalah ranah paling pribadi, untuk bertamu saja kalau sudah meminta ijin 3x tidak dibukakan pintu, harus sadar undur diri untuk kembali datang lain kali. Apalagi si asisten adalah 'orang lain' yang akan memasuki rumah (hampir) setiap hari.

Masalah akan muncul, utamanya bila suami-istri bekerja di luar rumah dan mempercayakan rumah beserta isinya (termasuk anak) kepada asisten rumah tangga. Yahaha, ini adalah dilema keluarga muda yang merantau ke jakarta dan jauh dari orang tua. Namun alhamdulillah, istri tercinta masih menjadi ratu rumah sepanjang hari. Nafkah menjadi urusan suami dan kebutuhan aktualisasi diri masih dalam proses investigasi. Semoga Allah memudahkan segenap urusan kami.

Berdasarkan pengalaman menjadi komuter TangSel-Jakarta, beberapa pokok permasalahan untuk keluarga muda adalah :
1. Tempat Tinggal
2. Moda/akses rumah-kantor
3. Asisten RT
4. Quality time dengan keluarga.

Kalau soal berdesak-desakan dalam gerbong KRL, itu mah sudah biasaaa!!

+*+*+*+*+*+*+*+*+

Mengenai rumah, biarpun belum berencana untuk memiliki dalam waktu dekat kami sudah melakukan survei ke beberapa lokasi (di barat dan tenggara Jakarta). Kesimpulannya :
1. Rumah dengan lingkungan dan akses bagus di sekitar Serpong belum sesuai dengan kebutuhan kami. (BSD sektor 1, 10, 12, 14.4, 14.5,  beberapa cluster baru... kurang membuat hati tenang)
2. Rumah di Kota Tangerang juga belum ada yang cocok di hati. infrastruktur kota Tangerang menarik hati, tapi perumahan yang ada, agak-agak...... err....
3. Perumahan lama, kualitas rumah tanda tanya, rumah inden banyak yang PHP, paling aman nampaknya beli kavling aja dan dibangun sesuai dengan selera.


ReAD MoRE・・・

Thursday, 16 January 2014

Rental Mobil Sekitar BSD

Sharing informasi untuk Rental Mobil di sekitar BSD. Kami menjadi pengguna mobil sewaan (Xenia/Avanza/Panther) sekaligus supirnya untuk beberapa keperluan silaturahim atau kepentingan keluarga. :-) 

 1. Alea Rental Car. Lokasinya di kompleks perum Ciater Permai, seberang kompleks kami. Harga sewanya murah. 25K/jam, minimal 6 jam (sudah termasuk supir). 250K/12 jam. HP : 0813-8467-2123

 2. Trinity Rental Car Lokasinya di kompleks Melati Mas. Sewanya 290K/12jam, untuk luar Jabodetabek tambah 50K. HP : 0812-1374-2766 

 3. Silver Dream Express Lokasinya di Sektor 12 BSD. Ini sering kami gunakan untuk antar jemput Bandara Soetta. 130k sekali jalan ke BSD. HP : 0812-8103-8648 Supir sopan, pelayanan memuaskan.  Untuk rental 12 jam, harga standar 350K. 

 4. Marubaya Rental. Lokasinya di jalan masjid Ciater. Belum pernah coba, tarif standar 350K/12jam. HP : 0819-0635-5525 

Pilihan pertama kami biasanya Alea, baru yang lain. Untuk trinity kami agak kurang sreg dengan supirnya. FYI, standar supir untuk setir 12 jam itu 150K. Biasanya kami memberikan Tip sesuai dengan tingkat kepuasan kami, hehe. Pengalaman keliling BSD-Tangerang-Jakarta-Bekasi ke 4 lokasi, bensin dan tol habis sekitar 150K. :-) Well, agenda rekerasi dan silaturahim sudah masuk ke dalam budget, insyaallah pilihan sewa mobil masih sesuai dengan perencanaan keuangan kami. Beli mobil? uhm, penting tapi belum mendesak.


ReAD MoRE・・・

Tuesday, 7 January 2014

Kampung Batik

Sebelum kembali ke Ibukota setelah berlibur selama sekitar 10 hari, kami menyempatkan untuk keliling kota Surakarta. Tujuan utama kali ini: Kampung Batik. Tak hapal tata letak lokasi di kota ini, akhirnya dikerahkanlah segenap koneksi. Mulai temen adik saya yang dulu juga sempat menjenguk istri tercinta menjelang kelahiran bayi, hingga pejalan kaki dan pengendara motor yang turut terjebak macet seputar jalan Slamet Riyadi. 

Yups. Macet. Kota Surakarta pada hari Sabtu juga mengalami macet, meski tak separah di Jakarta. Lokasi kampung Batik Kauman dekat dengan alon-alon tempat diselenggarakan festival Sekaten, Pusat Grosir Solo (PGS) dan pasar Klewer. Inilah penyebab lain kemacetan yang kami alami : pusat keramaian lokal. 

Sebenarnya ada dua kampung Batik : Kauman dan Laweyan, informasi yang kami peroleh waktu itu hanyalah "kampung Batik", selebihnya kami "diarahkan" oleh pengendara motor dan pejalan kaki setempat menuju Kampung Batik Kauman. Seperti kebanykan nama tempat di Jawa, di Kauman terdapat masjid Agung. Di balik Masjid Agung inilah tersebar butik-butik cantik berjualan batik dalam suasana perkampungan yang unik.

Harga batik di butik-butik ini bervariasi dari puluhan ribu, hingga jutaan rupiah. Kami meimilih batik kombinasi cap dengan tulis. Harga baju dari kain batik 100% tulis sudah di atas 500 ribu. Batik print paling murah karena produksi masal. Batik Cap sedikit lebih mahal dibandingkan batik print namun belum cukup unik sehingga perlu sentuhan batik tulis agar bajunya tidak pasaran. Motif dan warna juga faktor yang penting untuk dipilih. Motif dan warna tertentu sudah ketinggalan jaman dan kurang pantas dipakai ke kantor atau kondangan. 


Alhamdulillah sekarang saya punya konsultan fashion sekaligus manajer keuangan sehingga pilihan baju lebih fokus. Sesuai dengan tren dan fulus :-p. Terakhir kali saya beli batik adalah untuk persiapan acara lamaran dan menikah, 2 tahun lalu. Baju yang sudah dibeli warnanya sudah tidak sesuai aslinya dengan seringnya pemakaian dan kurang telatennya perawatan. Hiks. 


Bagi istri tercinta, kali ini adalah kesempatan pertama belanja baju batik langsung ke pusatnya. Selama menikah, dipikir-pikir saya jarang sekali membelikan baju. banyak kain yang kami terima sebagai kado pernikahan, jadi persediannya pakaian masih cukup selama 2 tahun, tinggal dijahitkan, hehe. Alhadulillah istri cukup sabar :-) Kain-kain khas dari Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Sumatra sudah kami dapatkan. Hum, saatnya menambah koleksi batik dari kawasan lain di Indonesia. 

Mengenai harga PGS atau Pasar Kelwer lebih ramah dompet. Namun tujuan beli batik kali ini bukan untuk dijual kembali, sehingga kami memilih kampung batik agar baju yang dibeli didesain menarik tanpa label pabrik. Selain harga, lingkungan juga kami jadikan pertimbangan. Kami membawa bayi 7 bulan, kerumunan banyak orang di Pasar terasa kurang nyaman. Dalam Kampung Batik kauman juga terdapat mushalla dan restoran. Harga makanan? Jangan diragukan. Murah meriah dan lezat. Lima porsi paket makan siang dan dibungkus pulang hanya 100ribuan! Minuman kunyit asam rumahan juga sangat legit. 


Ahem. Jadi kangen ke kampung batik lagi. 
(next, mau jualan? :-p Harganya 50% lebih murah dibandingkan Jakarta hehe)


ReAD MoRE・・・