Monday 2 August 2010

Tak Lancar Menulis, Kenapa?

Setidaknya itu yang terjadi dengan saya sekarang. Setahun yang lalu, bila ada todongan untuk menulis tentang sebuah tema spesifik, bisa dipastikan tulisan saya sudah berwujud dalam tenggang 24 jam. Sejak tahun ini, entah kenapa tulisan saya jadi jelek, isinya tidak bergizi dan perlu waktu lama sekali untuk merangkai kata. berhubung menjelang bulan suci ramadhan, kembali saya mengevaluasi diri saya tahun ini. Evaluasi yang berbeda dengan resolusi 2010 yang saya tuliskan beberapa hari yang lalu.


Beberapa perubahan ritme hidup yang terjadi :


1. Hilangnya waktu luang untuk membaca dan menulis.

Dengan pola hidup 09:00-16:00 di kampus, 17:00-23:00 kerja partime, 24:00 sampai rumah, 08:00 berangkat ke kampus ternyata saya belum menemukan celah untuk memasukkan agenda pribadi di dalamnya. Awalnya saya pikir, bisa menyelipkan bahan bacaan atau agenda lain sesampainya di rumah, tapi ternyata saya bukan robot yang bisa diprogram berdasarkan waktu saja. Rasa lelah plus emosi dan pikiran yang tidak selalu tenang menjadi penghalang untuk menambah pengetahuan. Akhirnya waktunya dipergunakan untuk nonton Tv sambil leyeh-leyeh :-D

2. Hilangnya keluangan rejeki untuk memberi bantuan biaya sekolah ke Indonesia.

Anggaran belanja saya defisit, terutama semenjak beasiswa saya putus 4 bulan yang lalu. Dengan terpaksa email yang menanyakan soal bantuan beasiswa untuk anak SMP dan SMA belum bisa saya IYAkan. Insyaallah setelah kembali dari Jerman saya akan berusaha mengatur keuangan dengan lebih baik. Mungkin saya akan membalik pola pikir saya tentang perencanaan anggaran. Biasanya saya akan mematok pemasukan terlebih dahulu, baru menyusun pengeluaran yang akan dilakukan. Saya akan coba menyusun pengeluaran terlebih dahulu, lalu menyesuaikan pemasukan agar cukup. Loh? Kalau kurang gimana?
Huakakka. kata saya, saatnya insting wirausaha dipergunakan. Bila ternyata calon pemasukan dirasa tak cukup, yah tinggal mencari sumber pemasukan yang lain, khan? Gitu aja kok repot! :-D

Pengeluaran yang saya maksud termasuk uang yang ditabung tiap bulan, jadi pemasukan perbulannya harus bisa memenuhi segala rancangan pengeluaran (termasuk tabungan di dalamnya) yang saya buat. yang bisa saya lakukan untuk menambah penghasilan, err, apa yah, menambah shift partime, komersialisasi jasa (buat pemesanan tiket kereta, bus dll bagi orang Indonesia yg buta huruf Jepang dan minta tolong ke saya)--> sebenarnya saya senang hati membantu secara cuma-cuma, tapi karena waktu yang saya pakai buat mencari info bisa dipakai buat partime ini jadi merugikan secara ekonomi :-D, meniru cara kang Abik : menerjemahkan buku dalam bahasa Jepang ke bahasa Indonesia lalu ditawarkan ke penerbit (tapi saya belum menemukan waktunya.. deuh)

::deuh, ingin segera lepas dari defisit::


3. Hilangnya saya dari peredaran.

Maksudnya saya tidak lagi banyak terlibat dalam kegiatan masyarakat Indonesia maupun mahasiswa di Jepang. Gak ada waktuuu! Jadwal pertemuan selalu bentrok dengan jadwal partime, sementara saya harus mengatur jadwal partime agar waktu istirahtnya bisa dipergunakan buat sholat dan jumlahnya jamnya cukup untuk memperoleh pendapatan yang menyokong hidup selama sebulan. Diskusi di milis pun cuma bisa megikuti tanpa berkomentar. :-(( Sudah 3 minggu saya absen tidak mengikuti kajian Tajwid di islamic center karena kecapekan kerja paruh waktu (ditambah dengan suhu di musim panas yang bikin malas jalan kaki xD ).


Hadist tentang memanfaatkan 5 perkara sebelum datang 5 perkara benar-benar terasa. Menjelang bulan suci, siapkan waktu mengevaluasi diri, menetapkan target amalan di bulan diskon pahala, berniat berusaha sekuat tenaga agar bisa memenuhi kewajiban selama bulan ramadan dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Yah. saya rasa ini salah satu manfaat dari menulis, bisa dipergunakan untuk membandungkan perkembangan diri hari ini dengan diri dimasa lalu. Apakah kita masuk golongan orang yang beruntung, rugi atau celaka?!




No comments: