Thursday, 30 December 2010

Resolusi 2011

Target 2011 buat karir baito :
1. Upgrade status jadi expert
2. Jadi key-staff

Target 2011 buat karir akademis :
1. Presentasi di Chubu
2. Publish satu jurnal
3. Menguasai program-program software di Lab.



Target 2011 buat kualitas diri :
1. Peningkatan ilmu tajwid dan hafalan.
2. Peningkatan kemampuan bhs Inggris dan Spanyol.
3. Ambil TOEIC dan JLTP level 1 atau Business level Japanese (well, telat! harusnya waktu awal M1!!)
4. Dapet 内定
5. Menggenapkan separuh agama.
6. Menambah 70 halaman buat Novel.
7. menimba pengalaman dari luar negeri (belum spesifik kayak 2010...).
8. Memahirkan netting and ball placement, tingkatkan stamina untuk 3 jam(tanpa pake keseleo, enncok pegel linu atau kram!) di lapangan

Target 2011 untuk manajemen finansial :
1. Beasiswa.
2. Memaksimalkan 28jam/minggu.
3. Hutang internal lunas bulan Mei.
4. Ada tabungan 25 juta pada bulan Juni.
5. Hutang eksternal lunas setelah Idul Fitri.



ReAD MoRE・・・

Wednesday, 29 December 2010

Kali ini Mulyadi

Mulyadi, selamat! Anda sudah berhasil mengacaukan jadwal saya sore ini.
Eh? Siapa Mulyadi? Sekitar 4 jam yang lalu, dia adalah anggota intel anti terorisme. Sejam kemudian dia menjadi dokter, lalu saya tidak tahu sekarang dia mengaku sebagai apa. Kalau kata saya, Mulyadi ini dedengkot sindikat penipuan via telepon, masih sewarna dengan ore-ore sagi di Jepang.

Ceritanya 7 bulan yang lalu, kakak dan ibu saya kecelakaan motor dalam perjalanan melayat. Hari ini, kembali kakak dan Ibu melayat ke luar kota. Entah bagaimana ceritanya, sindikat Mulyadi tahu informasi ini dan dia menelepon saya mengabarkan kalau ibu dan kakak saya sedang dalam kondisi kritis karena mengalami kecelakan. Loh? Tahu darimana dia nomor HP saya? Saya merasa tidak pernah menuliskan informasi pribadi secara lengkap dimana pun di forum umum. Jangan-jangan bener lagi, tapi kok.... errr, bisa jadi....

Praduga bermunculan. Namun alhamdulillah akal sehat saya masih berjalan dan *tarararng.....* saya menghabiskan sore ini untuk meyakinkan diri bahwa saya hanyalah calon korban penipuan. Meski perlu diakui, saya sudah melakukan aksi penggalangan dana buat jaga-jaga kemungkinan terburuk :-D :-D

Kenapa saya tidak langsung 100% percaya dg Mulyadi :
1. Orang Madiun kok logatnya gak kayak orang Jawa. Hayo sini ngomong krama inggil sama saya!
2. Ditanya detail kejadian, malah mengarang bebas yang tidak menjawab pertanyaan. Mau bikin panik? *Maaf yah.... saya sudah punya antibodi panik mendadak karena berita buruk. Tahun ini saya sudah divaksinasi dengan berbagai kejadian*
3. Dia gencar sekali menelepon. Pakai nanya : "Sudah nelpon ke nomor HP yang saya berikan? Kondisi ibu kritis loh."
Yay. Kok sepertinya situ lebih panik dari saya. Kalau ada kejadian apa-apa saya hubungi dulu sanak keluarga yang lain lah yah.

Beberapa bulan lalu ada kejadian serupa. Seseorang mengaku Staf KBRI Tokyo dan menelepon ke keluarga di Indonesia bahwa kerabat mereka yang sedang kuliah di Jepang mengalami kecelakaan dan perlu bantuan uang.

Hari geneee masih pakai modus ginian?
*Well, saya khan gak punya uang. Gaji sebulan sudah habis dibagi kesana kemari dan menyisakan dua atau tiga digit doang. Hush, sana jauh2. Cuman ada receh nih!*

Pelajarannya :
1. Hati-hati menuliskan informasi pribadi. Termasuk status di FB :-P
*Soal ini salut ama orang Jepang yang ketat banget soal kojin joho*
2. Menjaga komunikasi dengan kerabat
3. Cek dan Ricek. Jangan tertelan arus lawan bicara, siapkan segala negasi yang mungkin dari tiap pernyataannya.
4. Jangan melakukan semua aksi yang diminta dalam waktu singkat oleh orang yang tidak dikenal.
*salah satu alasan saya suka komunikasi tertulis--> ada buktinya*
5. Punya banyak anggota keluarga itu penting * bwahaha :-D *


ReAD MoRE・・・

Saturday, 11 December 2010

Sekeping Yen di Musim Dingin

Cecabang pohon masih gagah menentang gravitasi, menjulang ke langit meski gundul tannpa daun. Yah. Ini bulan Desember, masa memasuki tanjakan menuju puncak musim dingin. Siang ini cakrawala gelap. Tetesan air masih bertahan jatuh dari langit tanpa mengkristal. Suhu perlu turun sedikit lagi untuk memaksanya memutih menjadi salju.

Lelaki itu tercenung di depan mesin ATM. Saldonya tinggal 3 digit. Dia ingin makan. Ditekannya sejumlah nominal. Angka satu tertera di saldo setelah dia mengambil alat tukar makan siang hari ini. Satu yen, sekeping terakhir agar masih ada uang dalam rekeningnya. Sekeping terkahir yang tak bisa ditukar hampir dengan makanan di toko manapun di negeri itu.

Di negeri itu Allah masih memberikan berkah melalui perantaraan manusia-manusia lembut hati. Yah. Tak ada lagi uang untuk makan malam hari ini, tak ada pula untuk sarapan dan makan esok hari. Tapi, lelaki itu insyaAllah masih bisa mengganjal perutnya.


Dan dia tak hanya kenyang dengan makanan. Malam ini dia mendapat santapan ruhani dari Surat Al Qolam. Syekh Achmad menjelaskan riwayat orang-orang dalam surat itu. Keturunan orang kaya yang enggan bersedakah lagi, lalu mendapatkan peringatan dari Allah. Namun lelaki itu lebih memikirkan soal cerita sampingan: sedekahlah biarpun cuma dengan satu yen, insyaAllah Allah akan memberikan barokah melalui uang tersebut.

Satu yen. Sekeping terakhir di rekening lelaki itu. Dia merasa satu koin itu begitu berharga saat ini. Pikirannya melayang kembali. Seorang sahabatnya pernah mengatakan : "Jangan coba-coba berbuat yang tidak-tidak, peringatan Allah buat orang yang tahu ilmunya biasanya instant, loh!" Tak perlu berbuat yang tidak-tidak, lalai dalam beribadah atau meninggalkan keutamaan yang dia ketahui dengan baik bisa jadi mendatangkan peringatan dari Allah. Tapi lelaki itu baru ingat, baru sadar, baru terbuka pikirannya dengan perantaraan kata satu yen dari Syekh Achmad.

Bisa jadi kegagalan, rintangan yang dia temui, usaha yang tak berbuah di tahap akhir, kegelisahan hati dan berbagai masalah yang dia hadapi akar masalahnya adalah dia sendiri! Tapi sampai detik ini dia merasa sumber masalah ada di sekitarnya. Supervisor yang terlalu sibuk, situasi yang tidak mendukung, tuntutan yang datang tidak tepat pada waktunya. Oh la la. Kalau direnungkan lagi, masalahnya memang ada pada dirinya. Tidak efektif menggunakan waktu! Pikiran negatif melulu!

Padahal kata orang : Keep your thoughts positive because your thoughts become your words. Keep your words positive because your words become your behaviors. Keep your behaviors positive because your behaviors become your habits. Keep your habits positive because your habits become your values. Keep your values positive because your values become your destiny.

Tuh, khan! Dia tahu teori tentang berpikir positif, tapi kenyataannya tidak dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari! Deuh. Cuci bersih tuh pikiran negatif dan hati yang penuh noda!!

Di tengah dinginnya Desember lelaki itu bertambah yakin, Allah memberikan peringatan dan pelajaran dengan cara yang tak disangka-sangka. Kali ini hanya dengan sekeping uang satu yen. Nominal saldo di rekeningnya sampai entah untuk berapa lama.









ReAD MoRE・・・

Monday, 6 December 2010

Pesan Bill Gates, datte!

I found a link to this file during my 'down' time in graduate school. Got some points from this ^_^

BILL GATES' SPEECH TO MT. WHITNEY HIGH SCHOOL in Visalia, California.
Love him or hate him, he sure hits the nail on the head with this!

To anyone with kids of any age, here's some advice. Bill Gates recently gave a speech at a High School about 11 things they did not and will not learn in school. He talks about how feel-good, politically correct teachings created a generation of kids with no concept of reality and how this concept set them up for failure in the real world.

Rule 1: Life is not fair -- get used to it!

Rule 2: The world won't care about your self-esteem. The world will expect you to accomplish something BEFORE you feel good about yourself.

Rule 3: You will NOT make $60,000 a year right out of high school. You won't be a vice-president with a car phone until you earn both.

Rule 4: If you think your teacher is tough, wait till you get a boss.

Rule 5: Flipping burgers is not beneath your dignity. Your Grandparents had a different word for burger flipping -- they called it opportunity.

Rule 6: If you mess up, it's not your parents' fault, so don't whine about your mistakes, learn from them.

Rule 7: Before you were born, your parents weren't as boring as they are now. They got that way from paying your bills, cleaning your clothes and listening to you talk about how cool you thought you are. So before you save the rain forest from the parasites of your parent's generation, try delousing the closet in your own room.

Rule 8: Your school may have done away with winners and losers, but life HAS NOT. In some schools they have abolished failing grades and they'll give you as MANY TIMES as you want to get the right answer. This doesn't bear the slightest resemblance to ANYTHING in real life.

Rule 9: Life is not divided into semesters. You don't get summers off and very few employers are interested in helping you FIND YOURSELF. Do that on your own time.

Rule 10: Television is NOT real life. In real life people actually have to leave the coffee shop and go to jobs.

Rule 11: Be nice to nerds. Chances are you'll end up working for one.


ReAD MoRE・・・