Tuesday 9 August 2016

#2 Empat Bulan Pertama Di Amerika

Kata berita, ada keputusan menteri pendidikan yang bikin rusuh social media seputar sekolah Full Time sampai jam 5 sore. Mungkin pertimbangannya kasihan kalau anak-anak itu hanya terpapar gadget saat pulang ke rumah karena kedua orang tuanya bekerja sampai sore atau malam. Pilihan sekolah ada kalanya lebih bagus untuk kondisi keluarga yang belum ideal memantau pendidikan dalam rumah tangga.
 
Well, saya tidak punya data statistuk berapa persentase keluarga yang kedua orang tuanya harus bekerja sehingga anak-anak akan diluar pengawasan mereka saat jam kerja. Yang pasti beban tanggung jawab mendidik anak manusia ini akan bertambah di pundak para guru.
 
Di Amerika, biarpun Negara ini kesannya gimana gitu, anak-anak sangat-sangat mendapat perhatian. Meninggalkan anak sendirian dalam mobil, bisa ditindak. Meninggalkan anak di bawah umur tanpa pengawasan di rumah, siap-siap kena masalah. Bahkan bayi pun harus tidur di crib, tidak boleh satu ranjang dengan orang tuanya untuk menghidari gangguan pernafasan karena tertutup bantal, selimut atau tertindih orang tuanya tanpa sengaja.
 
Baiklah... lanjut  lagi ttg hal-hal baru yang saya amati di California Selatan :-)
 
1.Terbiasa tepat waktu menjemput anak. Bagi yang punya anak kecil dan dititipkan ke daycare/pre-school, jangan sampai terlambat menjemput. Keterlambatan setiap menit dikenakan denda 2 dolar. Temen di kantor yang anaknya dititpkan biasanya akan pulang sesegera mungkin untuk menjemput anaknya, bila telat dan tidak punya uang tunia, akan ditagih saat penjemputan hari berikutnya. Kalau misalkan sampai batas jam terakhir si anak belum dijemput, bersiaplah berurusan dengan lembaga perlindungan anak. Serius. Lewat jam terntentu anak anda akan diamankan oleh lemabga perlindungan anak.
 
2.Gak perlu Perfect English. LA adalah sebuah kota multi etnis. Tidak ada kesulitan menemukan makanan halal atau menu-menu khas negeri tercinta. Tidak terlalu jago bahasa Inggris juga tidak menjadi masalah karena setiap bangsa punya komunitasnya sendiri. Orang terbiasa mendengar berbagai dialek.
 
3.Banyak masjid. Yes, Alhamdulillah. Dalam pengamatan saya, begitu mudah menemukan masjid di sini, dibandingkan dengan di Jepang. Sekolah-sekolah swasta yang dikelola lembaga islam pun bertebaran. Sayangnya komunitas orang Indonesia (muslim) tidak sebanyak orang Pakistan, India, atau Turki, padahal dari segi populasi kita adalah negeri dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Well, bisa jadi karena orang-orang kita lebih betah berada di negeri sendiri daripada bertebaran di sisi bumi Allah yang lain….

 
4.LA mendapat cahaya matahari sepanjang tahun, saat musim dingin tinggal naik mobil ke gunung buat main snowboard, bisa ke arah pantai bermain pasir. Dan setiap hari ada kembang api karena Disneyland ada di sini. California jarang hujan namun bias menjadi Negara bagian penghasil produk pertanian terbesar di Amerika. Apa coba rahasianya?

5.Belajar pemetaan. Tujuannya supaya tahu lokasi garage sale barang berkualitas, haha. Ada kawasan bule (elit), ada kawasan Hispanic (agak kumuh), kawasan Vietnam (sedikit tidak kumuh), kawasan asia lainnya (jepang, Korea, china). Barang-barang di kawasan bule, harga baru biasanya beda satu digit. Nolnya kebanyakan… Lingkungannya pastinya lebih nyaman, banyak pohon dan kualitas sekolah lebih bagus. Kalau usia anak sudah bisa masuk sekolah dasar, saatnya pindah rumah ke schoolzone yang bagus karena sekolah anak ditentukan lokasi tempat tinggal, kecuali mau bayar mahal buat sekolah swasta.

Selanjutnya insyaallah akan dibahas sedikit soal politik dan ekonomi (biar agak serius.) (Bersambung)

No comments: