Tak terasa mulai April tahun ini insyaAllah saya akan kembali berada di tingkat akhir. Seperti normalnya di Jepang, saya pun harus memilih Lab mana yang ingin dimasuki. Alhamdulillah rekan-rekan sejurusan berinisiatif melakukan survey, menebar angket, sehingga kami bisa tahu Lab mana yang banyak peminatnya, mana yang kira-kira bisa dimasuki. Untuk pemilik IP golongan atas, tidak perlu khawatir karena pilih kemanapun insyaAllah langsung masuk.
Beberapa hal yang saya jadikan pertimbangan saat memilih Lab.
1. Bidang yang akan diteliti.
2. Kualitas Profesor pengasuh.
3. Suasana lab, termasuk aturan jam lab, dan pola penelitian.
Untuk pola peneletian, saya memilih Lab yang mengadakan evaluasi rutin. Kita jadi tahu perkembangan rekan se-Lab, jadi terpacu sekaligus belajar dari kesalahan yang terjadi. Kalau di Indonesia nampaknya tidak bisa seperti ini yak? Soalnya kita hanya terkonsentrasi menulis tugas akhir sendiri, tema penelitian teman, apa yang dia lakukan mungkin tanpa kita tahu, eh, tahu-tahu wisuda. Huhu.
Dari beberapa pilihan yang disodorkan, ada 3 Lab yang saya coret dari daftar.
Alasannya :
1. Lab H :Profesornya menuntut hal yang berlebihan. Masuk dari jam 9 pagi sampai 8 malam, ditambah sabtu-minggu. Huh, belum ditambah Power-harassement yang sudah jadi rahasia umum. Well, memang Lab ini kaya, punya kerjasama dengan beberapa Univ ternama lain, instantsi pemerintah, dan juga lembaga penelitian di kawasan Tokai. Bidang penelitiannya pun sangat bermanfaat untuk banyak orang. lab penelitian ini juga yang pertama kali di dunia -kata sang prosefor- Tapi saya ogah. Bisa-bisa saya tersesat sebagai peneliti edun kalau masuk sini.
2. Lab S :Lagi-lagi karena sang Profesor menuntut kesempurnaan. Penelitiannya menarik dan canggih. Berhubungan dengan design obat AIDS, malaria dan hepatitis. Sayangnya, profesornya selalu mengurutkan mahasiswa bimbingannya dengan IP yang mereka raih. Yang IP nya paling rendah di Lab itu dapet gelar : 最下位. Menurut senior yang sedang ambil Master, banyak yang tidak tahan dengan pola kerja di Lab ini. Gak bisa baito. Jerat di Lab ini bernama : kesempurnaan. Saya? Ogah juga masuk sini, bisa-bisa jadi ilmuan obat setengah edun.
3. Lab O : Tidak bisa melakukan eksperimen dengan bebas. Profesornya syerem -menurut kabar dia pernah merobek draft skripsi yang diajukan mahasiswanya- , dan kesan sewaktu survey ke situ betul-betul syerem. Kata teman Jepang, seolah-olah nyawa penghuni Lab itu keluar dikit demi dikit. Hiyyy. Yang bener saja!
”この研究室に絶対はらん。 在室ひとの魂がぬけてるよう。。。”
”こわ~”
Singkat cerita saya menuliskan 2 nama Profesor pengasuh Lab yang ingin saya masuki. Hmm, pengumuman hasilnya besok, 4 Februari 2008. Semoga bisa diterima pada pilihan pertama. Cerita lengkapnya insyaAllah besok juga, masih ada Laporan dan persiapan Ujian buat besok juga.
ReAD MoRE・・・