Terhitung mulai 1 Maret, saya resmi boleh masuk ke rumah yang baru. Selama hampir 5 tahun di Jepang ini menjadi pindahan ke 3, setelah 1 tahun tinggal di Asrama JASSO di Komaba (Tokyo), 3 tahun mendekam dalam asrama Mahasiswa di Ibaraki, dan 11 bulan tinggal di International House Nagoya. Kisah berburu rumah baru sepertinya sudah pernah saya tulis, kali ini ingin mencatat apa-apa saja yang saya siapkan untuk pindahan.
1. Berburu Barang.
Selama ini saya selalu tinggal di asrama yang lengkap fasilitasnya, mulai kompor, kulkas, AC, pemanas ruangan hingga mesin cuci. Di tempat yang baru, hanya ada 3 kamar kosong. Tempat tidur pun harus mencari sendiri. Jadi Barang kebutuhan utama yang saya perlukan adalah :
a. Kompor, alhamdulillah ada senior yang mewariskan barang ini saat ditinggal kembali ke Indonesia.
b. Kulkas. Yup. Alhamdulillah, senior lain yang ternyata pernah saya jumpai di JF tahun 2004 lalu menawarkan kulkasnya.
c. AC. Pemilik rumah menawarkan untuk memasangkan satu AC di rumah baru nanti.
d. Mesin cuci. Hehe, agen rumah menawarkannya sebagai hadiah pindahan. Alhamdulillah.
e. Tempat Tidur. Agen rumah, juga menawarkan. Gak tau wujudnya futon ato kasur sekaligus dipan. Akhir pekan ini mau cek-ricek.
f. Alat masak, rak buku, meja kursi juga ditawarkan oleh agen rumah secara gratis ditambah warisan dari senior yang kembali ke tanah air.
Yang masih harus dicari :
Karpet dan kelambu. Terutama kelambu, karena rumah baru berada di lantai 11.
2. Simulasi ruangan
Karena saya bakal share berdua, maka perlu mengatur letak barang yang dipakai bersama dan kamar saya sendiri. Tempat mesin cuci yang ada kecil, sehingga harus cari batubata ato kayu penyangga supaya tidak oleng. Dapur sekaligus ruang tamu diatur sedemikian rupa sehingga ruang kumpul bisa luas. Di kamar saya tidak ada lemari baju, hanya ada osi-ire (lemari dinding ala t4 tidur doremon), berarti nambah list barang yang harus dicari : Gantungan Baju. Oh yah sekaligus gantungan jemuran. Saya agak males melipat baju. Gantungin saja semuaaa gyahahahha.
3. Simulasi Kegiatan dan jadwal harian
Lokasi rumah baru dekat dengan kampus dan tempat saya bekerja sambilan.Simulasi bersepeda ke tempat kerja, mengukur waktu, dan mencari jalan tembusan ke kampus sudah dilakukan di dalam pikiran dan sudah benar-benar dijalankan. Bisa. Mulai April mungkin perlu simulasi lagi, soalnya mulai tahun ajaran baru. Setiap hari saya akan melewati taman dengan segala tanaman, kolam, dan ekosistem di dalamnya. *halah*
4. Packing
Hihi, belum mencicil.Karena barang saya tidak terlalu banyak, menurut perkiraan dalam 2 hari bisa beres. Pengangkutannya meminta kesedian seorang senior yang rela menolong dengan mobilnya di Minggu pagi.
Yoshh! Siap-siap pindahan.
1. Berburu Barang.
Selama ini saya selalu tinggal di asrama yang lengkap fasilitasnya, mulai kompor, kulkas, AC, pemanas ruangan hingga mesin cuci. Di tempat yang baru, hanya ada 3 kamar kosong. Tempat tidur pun harus mencari sendiri. Jadi Barang kebutuhan utama yang saya perlukan adalah :
a. Kompor, alhamdulillah ada senior yang mewariskan barang ini saat ditinggal kembali ke Indonesia.
b. Kulkas. Yup. Alhamdulillah, senior lain yang ternyata pernah saya jumpai di JF tahun 2004 lalu menawarkan kulkasnya.
c. AC. Pemilik rumah menawarkan untuk memasangkan satu AC di rumah baru nanti.
d. Mesin cuci. Hehe, agen rumah menawarkannya sebagai hadiah pindahan. Alhamdulillah.
e. Tempat Tidur. Agen rumah, juga menawarkan. Gak tau wujudnya futon ato kasur sekaligus dipan. Akhir pekan ini mau cek-ricek.
f. Alat masak, rak buku, meja kursi juga ditawarkan oleh agen rumah secara gratis ditambah warisan dari senior yang kembali ke tanah air.
Yang masih harus dicari :
Karpet dan kelambu. Terutama kelambu, karena rumah baru berada di lantai 11.
2. Simulasi ruangan
Karena saya bakal share berdua, maka perlu mengatur letak barang yang dipakai bersama dan kamar saya sendiri. Tempat mesin cuci yang ada kecil, sehingga harus cari batubata ato kayu penyangga supaya tidak oleng. Dapur sekaligus ruang tamu diatur sedemikian rupa sehingga ruang kumpul bisa luas. Di kamar saya tidak ada lemari baju, hanya ada osi-ire (lemari dinding ala t4 tidur doremon), berarti nambah list barang yang harus dicari : Gantungan Baju. Oh yah sekaligus gantungan jemuran. Saya agak males melipat baju. Gantungin saja semuaaa gyahahahha.
3. Simulasi Kegiatan dan jadwal harian
Lokasi rumah baru dekat dengan kampus dan tempat saya bekerja sambilan.Simulasi bersepeda ke tempat kerja, mengukur waktu, dan mencari jalan tembusan ke kampus sudah dilakukan di dalam pikiran dan sudah benar-benar dijalankan. Bisa. Mulai April mungkin perlu simulasi lagi, soalnya mulai tahun ajaran baru. Setiap hari saya akan melewati taman dengan segala tanaman, kolam, dan ekosistem di dalamnya. *halah*
4. Packing
Hihi, belum mencicil.Karena barang saya tidak terlalu banyak, menurut perkiraan dalam 2 hari bisa beres. Pengangkutannya meminta kesedian seorang senior yang rela menolong dengan mobilnya di Minggu pagi.
Yoshh! Siap-siap pindahan.
2 comments:
Selamat beres-beres. bisa dijadikan sanko juga nih buat apato sy nanti ^^.
Sankyu.
Sankou ni narereba saiwai nandesu ga. Pindah kota biaya lebih banyak darou...
Pinter2 milih cara cerdik untuk berhemat saja. Klo bisa maximal 15 ribu buat barang.
Post a Comment