Pelajaran apa yang dapat kita ambil?
Kata-kata merupakan gambaran jiwa. Memang, kita bisa mengemas kata agar memberi kesan berbeda, tapi saat bertutur spontan, yang keluar adalah cerminan jiwa kita. Betapapun telah banyak yang kita tutupi, tetap ada celah terbuka.
Alhasil, ada hubungan antara kata dan jiwa. Seperti kata Korzybski --seorang ahli general semantic, ada hubungan antara kekacauan penggunaan bahasa dengan penyakit jiwa. Maka pembenahan cara kita bertutur bisa dilakukan dengan membangun kekuatan jiwa.
Dari jiwa yang kuat, akan lahir konstruksi kalimat yang kuat. Lapis-lapis makna di dalamnya tidak saling bertentangan, tidak juga melemahkan. Al-Qur'an menyebut kalimat seperti ini sebagai qaulan tsaqila (perkataan yang berbobot), suatu kualitas yang Allah janjikan untuk mereka yang biasa menegakkan shalat malam.
Qaulan tsaqila bukan lahir dari ketekunan belajar bahasa, tapi ia lahir dari jiwa yang bersih, jiwa yang memiliki pancaran kuat.
Dunia Kata, M. Fauzil Adhim.
Kata-kata merupakan gambaran jiwa. Memang, kita bisa mengemas kata agar memberi kesan berbeda, tapi saat bertutur spontan, yang keluar adalah cerminan jiwa kita. Betapapun telah banyak yang kita tutupi, tetap ada celah terbuka.
Alhasil, ada hubungan antara kata dan jiwa. Seperti kata Korzybski --seorang ahli general semantic, ada hubungan antara kekacauan penggunaan bahasa dengan penyakit jiwa. Maka pembenahan cara kita bertutur bisa dilakukan dengan membangun kekuatan jiwa.
Dari jiwa yang kuat, akan lahir konstruksi kalimat yang kuat. Lapis-lapis makna di dalamnya tidak saling bertentangan, tidak juga melemahkan. Al-Qur'an menyebut kalimat seperti ini sebagai qaulan tsaqila (perkataan yang berbobot), suatu kualitas yang Allah janjikan untuk mereka yang biasa menegakkan shalat malam.
Qaulan tsaqila bukan lahir dari ketekunan belajar bahasa, tapi ia lahir dari jiwa yang bersih, jiwa yang memiliki pancaran kuat.
Dunia Kata, M. Fauzil Adhim.
No comments:
Post a Comment