Friday, 26 January 2018

Tentang Mubazir (di OC)

Masih tentang hidup di US, khususnya di Southern California, lebih khusus lagi di Orange County (OC). Berdasarkan pengamatan selama 3 tahun terkahir, berikut adalah hal-hal yang mubazir/tidak efisisen. 

1. Dryer. OC mendapat cahaya matahari hampir 100% sepanjang tahun. Saya tidak melihat keuntungan memakai dryer untuk cucian. Pemakaian listrik bertambah, serat pakaian lebih cepat rusak, warna baju lebih cepat pudar. Dryer berfungsi bila kita perlu baju motor jadi bersih dan dikeringkan pada hari yang sama, namun di OC, saya tidak merasa ada kebutuhan ini. Solusinya : pakai mesin cuci, jemur di bawah matahari (bila memungkinkan) atau dalam ruangan. Insyallah pakaian lebih awet dan kita telah berpartisipasi dalam penghematan energi dan biaya. 

 2. Mobil. Saya setuju bahwa mobil jadi kebutuhan wajib di amerika secara umum. Pemakai sepeda hanya sekitar 1% dari populasi. Tapi, lebih dari satu mobil dalam 1 rumah tangga tidak efisien. Secara teori kita beraktivitas bebas tanpa mobil dalam radius 3 mile (sekitar 5 km) dari rumah. Artinya tempat kerja, sekolah Dan tempat belanja harus bisa terjangkau tanpa mobil. Di OC, selain diberkahi dengan cahaya matahari juga tidak pernah turun salju. Sistem sekolah umum berdasarkan wilayah tempat tinggal ternyata tidak menjadikan kaki lebih ringan melangkah, anak tetap antar jemput dengan mobil ke sekolah. Akibatnya? Kemacetan lokal karena antrian mobil untuk ratusan siswa berlangsung bersamaan pada bel masuk Dan pulang sekolah. 

3. Commuting. Selain waktu yang terbuang, ada konsumsi energi dan pikiran (stress?), juga resiko kesehatan dan keselamatan dalam perjalanan. Solusinya : cari tempat tinggal yang dekat dengan tempat kerja. Waktu pagi akan lebih produktif untuk komunikasi keluarga, berkebun atau membereskan rumah.

4. Ruangan. Rekomendasi pemerintah (bukan regulasi) yang diterapkan sbg aturan sewa membuat sulit mencari apartment yang sesuai kebutuan. Kami yang saat ini cukup dengan 1 bedroom, harus menyewa 2 bedroom, karena max occupant utk apartement 1 kamar adalah 3 orang. (Anak2 masih balita dan tidur dlm kamar yg sama meski pisah kasur). 1 ruangan tidak terpakai. Solusinya : bila memungkinkan, jadikan alat menambah income : sewa/a**bnb. 

 5. Makanan. Secara umum, porsi makan di restaurant lebih dari kebutuhan perut, sehingga hampir selalu ada sisa. Yes, dibuang. Solusinya : bawa pulang atau pesan sesuai kebutuhan. Kebiasan meminimalisir sampah perlu diterapkan. Bila membuat memasak makanan sendiri, habiskan. Energi,waktu, pikiran untuk berbelanja, memikirkan menu, memasak dan menyajikan menguap sia-sia setara dengan makanan jadi yang masuk bak sampah. 

6. Tungku Api/Pemanas. Musim dingin tidak terlalu mnggigit tulang, namun ada rumah/bangunan (tua?) yang dilengkapi dengan tungku di ruang keluarga. Biasanya memakai bahan bakar gas dan dibayar lewat HOA. Artinya dipakai atau tidak, tetap bayar iuran. saya jadi ingat kotatsu atau selimut listrik saat di Jepang, menghangatkan lokasi di sekitar manusia saja, tidak perlu seluruh ruangan. (AC terkadang masih diperlukan karena musim panas bisa panas & lembab sekali, tapi tidak perlu menyala 7 hari seminggu terus menerus) 

7. Garasi. Mobil biasa diparkir di carport atau pinggir jalan, garasi dialih fungsikan menjadi gudang. Jadi sebenarnya.... tidak perlu garasi, ya? barang-barang yang digudang sebagian besar adalah barang-barang yang tidak terpakai. Sewa gudang sebenarnya wajar bila kita pindahan, satu atau dua bulan lah ya, buat penyimpanan sementara. Tapi di Amerika sewa gudang bisa bertahun-tahun, artinya, sebenarnya barang-barang itu tidak diperlukan bukan? Saya jadi ingat tentang acara TV dimana gudang sewaan yang sudah tahunan tidak diakses pemiliknya akhirnya dilelang. Eh, jadi peluang usaha :P

 *saya termasuk yang geregetan dengan perilaku 'mubazir' : membuang makanan (bukan anak kecil); tidak menutup kulkas; menyalakan TV tanpa ditonton; naik mobil untuk jarak dekat; meyimpan barang yang tidak terpakai; setiap tindakan mubazir ada konsekuensinya, entah berupa tambahan biaya atau pemborosan energi = penghamburan harta. Dalam skala kecil kebiasan seperti ini damapak buruknya tentu tidak besar, tapi bila setiap orang dalam sebuah negara perilakunya sama, dampaknya bisa ke stabilitas ekonomi negeri itu. Bacaan : buku2 Juliet Schor*

No comments: