Friday, 7 March 2008

OK getto!

Sepulang dari wisata kelulusan hari Senin yang lalu, hari-hari sibuk sudah menanti. Ya, saya harus menyerahkan skripsi yang belum saya cicil sama sekali selain halaman judul. Bisa ditebak, dengan badan pegal dan lengan yang kaku digerakkan untuk mengetik, 3 hari kemarin benar-benar penuh perjuangan. Deadline skripsi saya adalah hari Kamis kemaren, dan semuanya harus saya tuliskan dalam 72 jam. Hmm.. bohong dink. Tidak ingat pastinya berapa lama, yang pasti 3 hari ini saya kurang tidur, makan tidak teratur(atau jangan-jangan saya hanya minum air doang? lupa), dan saya hampir lupa mandi! Makanya saat lewat cermin besar di dekat shower room, saya agak terkejut dengan wujud saya yang acak-acakan karena tidak sisiran, mata sayu, wajah lesu, plus bibir berserabut pecah-pecah. Hah? Sejak kapan penampakan saya menjadi seperti ini?

Maka tak heran saat seorang kawan hanya tertawa-tawa saat saya mengatakan akan menyelesaikan skripsi dalam 3 hari. Ya, dia paham betul kalau saya bukan seorang jenius atau pekerja keras yang tahan beraktivitas tanpa tidur. Saya orang biasa yang rentan terserang kantuk. Bahkan sewaktu masih tinggal di International House dulu, saya sudah terlelap saat salah seorang teman baru mau menyiapkan santapan malam. Koar-koar saya untuk lembur menyelesaikan skripsi mungkin tak lebih dari lelucon garing di telinganya.


Kenyataannya saya memang tidak bergadang atau lembur, saya hanya mengurangi waktu tidur saya selama 2 jam. Ajaibnya, saat terdesak seperti ini tiba-tiba saja saya menjadi cerdas, kalimat mengalir lancar dan ide-ide bermunculan. Apakah manusia memang harus jatuh pada kondisi terpaksa dulu untuk memunculkan potensi terpendamnya?

Namun saya tidak bisa berkonsentarsi terus-menerus. Hanya waktu efektif di pagi hari menjelang dan sesudah subuh lah, progress besar bisa saya peroleh. Makanya sebisa mungkin saya memanfaatkan waktu efektif saya dengan cerdas dan bijak. Penggunaan otak harus elegan agar tidak terperas.

Singkat cerita, setelah melewati perjuangan lahir batin, beberapa kali pengeditan, nasehat dan arahan dosen, akhirnya saya mendapat kata OK dari dosen pembimbing. Alhamdulillah setidaknya tahap pertama terlewati. Setelah menerima ACC dari dosen penilai, saya mungkin masih harus melakukan perbaikan penulisan dan pengeditan beberapa kali lagi untuk skripsi saya. Biarpun begitu hari ini saya puas. Ternyata saya bisa menyelesaikan penulisan skripsi dalam 3 hari saja. Terima kasih untuk buku catatan eksperimen saya dan softcopy dari senior yang banyak membantu. Yang paling utama, adalah terima kasih kepada Allah SWT yang memberikan kemudahan, kesehatan, kekuatan, kepercayaan diri dan semangat yang menyala kepada diri saya selama masa sulit ini.

Siang ini, dikarenakan wujud saya tidak karuan, akhirnya saya cabut buat sholat Jumat dilanjutkan dengan main badminton dengan Okuyama-sensei plus mahasiswa asing. Hubungannya apa yah? Hmm, sholat jumat untuk penyegaran batin dan silaturahmi, badminton untuk kebugaran fisik. Jadiiiiii, semacam terapi pengembalian wujud ke sedia kala. -halah, ngacho mulu-


No comments: