Tuesday 22 January 2008

Waktu Kecapekan

Gejala flu. Mungkin sedikit kecapekan setelah agak memaksa diri minggu kemaren. Hidung tersumbat, susah bernafas, meriang, batuk dan kehilangan nafsu makan. Parahnya, sewaktu masih kuat berjalan hingga kawasan toko halal, dari 4 buah toko tak ada satu pun yang buka. Padahal jelas-jelas tertulis buka mulai 10.30. Lah, waktu itu sudah menunjukkan 10.45 belum ada tanda-tanda kehidupan. Akhirnya keinginan beli mie instant ditahan. Terpaksa mampir dulu ke pasar buat beli ransum makanan.

Setelah 2 jam naik kereta dengan setengah sadar, akhirnya sampai juga. Sisa energi yang ada dipergunakan untuk mengangkat yoghurt, susu, pisang, jus sayur dan sebotol jus apel. Seperti dugaan, makan nasi dengan oseng sayur sisa kemaren sama sekali tak ada rasanya. Cuman terasa panas, saat minum jus rasanya dingin. Tak ada manis, asin atau pedas. Tapi perut tak boleh kosong kalau gak ingin sakit tambah parah. Beginilah kalau kebiasan anti obat bikinan pabrik masih gak mau hilang. Kalau sakit flu atau sekedar masuk angin yang tidak sampai demam atau muntah-muntah, aku lebih suka meningkatkan daya tahan tubuh untuk proses penyembuhan. Mana sudi sakit ringan langsung tergantung sama obattttT!

Yoghurt campur keju bubuk dan madu plus susu hangat, 2 tandan buah pisang, dan makanan utama nasi dengan oseng sawi dan beberapa iris ikan tuna menjadi menu malam itu. Rasanya hanya numpang lewat di saluran pencernaan tanpa bisa dinikmati (T__T)Lalu, karena sakit dan udara musim dingin yang makin menggigit membuatku malas keluar rumah, untuk 2 hari ke depan harus bisa bertahan dengan bahan yang ada di kulkas. Menu yang praktis adalah.. ermm... Italian!

Menu-menu itali aku anggap cukup praktis. Proses persiapannya cepat dan memasaknya bisa ditinggal berbaring-baring dulu. Aku bikin pizza dan gratin kali ini.
kulit pizza :
1 kg tepung terigu
11g ragi bubuk
5 sdm gula pasir
500 ml susu cair
1 sdt garam

isi (taburan) :
2 kaleng katsuo (bonito)
saus tomat
merica
daun basil
keju


Cara membuatnya :

1. Untuk kulit, campur bahan2 kering sampai rata, masukkan susu, lalu aduk, remas, uleni sampai tidak lengket di wadah. Sebenernya ada mesin pengaduknya sih, cuman untuk mendukung kampanye anti pemanasan global, pemakain energi harus hemat. =halah= Kalau sudah, diamkan selama satu jam.

2. Kalau sudah satu jam, siapkan piring tahan panas buat oven. Olesi dengan butter atau minyak goreng, supaya gak lengket waktu matang. Gepengkan adonan kulit dengan ketebalan yang disuka. Kalau aku, satu kilo terigu bisa untuk 3 bagian.

3. Olesi dengan saus tomat. Taruh bonito dan daun basil di atasnya, dan paling atas adalah keju.
4. Panggang dengan suhu 180 derajat celcius selama 30 menit.

Pizza versi dulu menggunakan tomat, daun basil dan keju yang menjadi kekhasan masakan Italia. Tomat (merah), daun basil (hijau) dan keju (putih), dianggap mewakili warna bendera Italia, sehingga pizza menjadi sajian kenegaraan bahkan diceritakan pernah dikirimkan ke beberapa negara tetangga. Versi original nya simple yah, tapi rasanya tetep OK kok, apalagi kalau sedang lapar :D Bikin dua versi pun gak papa lah, cuman karena gak ada daun basil segar, diganti ama hourenzo (bayam jepang) sahaja, gak perlu pake bonito, pakai irisan tomat saja.

Laipulaaa, kali ini, bonito ku tinggal satu kaleng sehingga adonan kulit masih sisa, akhirnya aku bungkuskan ke pisang saja. Jadinya : pizza pisang roti pisang. Lumayan buat persediaan lah.





Satu lagi adalah gratin. Resepnya versi sendiri sih...

Bahan2nya :

1. Makaroni, satu genggam (rebus dulu hingga matang.)
2. sosis ayam 2 potong, iris kecil2.
3. bawang bombay 1 biji (ukuran sedang), cincang kasar
4. mayones, garam, merica
5. susu, setengah gelas.
6. keju

Cara membuat :

Campur campur semua bahan hingga rata. Siapkan pinggan tahan panas, olesi dengan minyak. Tuang bahan ke dalam pinggan, taburi (lagi) dengan keju. Panggang 180 derajat selama 20 menit.


Semoga saja segera di karuniai kesembuhan. Minggu depan sudah final ikzem. Ya Allah, ringankanlah langkah kaki ini. Semoga juga bukan influenza, soalnya influenza di sini beda dengan flu biasa di Indonesia, sampai-sampai di beberapa wilayah ada layanan (tapi bayar) untuk vaksinasi. Ada peraturan resmi : Siswa yang terjangkit influenza baru boleh masuk sekolah lagi, 2 hari setelah demam turun. ermm...

No comments: