Sunday, 20 January 2008

artikel 2 hari

Hari Jumat minggu lalu menjadi batas akhir penyerahan artikel tentang kesan pesan selama belajar di college. Dosen wali baru memberitahukan tugas ini pada Selasa sore. Mendadak. Tapi aku tak sudi mengeluh saat ada tantangan. Semakin orang mengatakan sulit, justru aku semakin maju. Tak jarang ujung-ujungnya gagal sih. Namun menghindari tantangan aku maknai malas berjuang dan menolak memberikan bantuan adalah pantangan.

Waktu yang tersedia dua hari, masih ada tanggungan eksperimen di lab untuk TA, poster tentang keselamatan di lab, dan beberapa laporan untuk kampus maupun perkumpulan orang Indonesia. Aku tidak suka lembur sampai mendekati detik pergantian hari. Karenanya aku lebih memilih mengerjakan tugas di waktu efektif agar hemat pikiran, energi dan emosi.

Saat efektif untuk menyelesaikan tugas seperti ini adalah di ruang sensei hari Kamis malam. Ada salah seorang senior Jepangku yang rutin mengerjakan tugas terjemahan saat itu. Kesempatan supaya tulisanku bisa mendapat koreksi secara langsung dan cepat. Malam itu seperti biasa dia sudah stand by di meja tugas.

"Bang, aku dapat tugas nulis artikel buat besok nih, bantuin yak!"
"Kalau Bahasa Jepang sih serahkan saja. Udah ada naskahnya?"
"Hehe, sekarang baru mo mulai."
"Owhh, oke lah malam ini kerjasama dah, bantuin tugas terjemahanku, lalu aku bantu tugas artikel mu."
"Sip!"

Akhirnya aku mulai juga, setelah menciptakan tekanan buat diri sendiri. Sudah minta bantuan orang, tugas yang ada harus selesai malam ini. Tapi menulis 1300 kata ternyata memakan waktu.

"Sampai jam berapa ngerjainnya, Bang?"
"Ehmm... jam 8 kali yah. btw, udah dapet berapa kata?"

Walah, 20 menit lagi dong.

"Baru 600 neeh. Gak tau mo nulis apa lagi. Ah iyah! Tulis aja uacapan terima kasihnya ke orang satu per satu. Ntar khan jadi banyak."
"Hahahaha, licik kamu."
"Gak ada pilihan lain, deadline-nya besok."
"Oke lah, aku mo keluar bentar."

Kalau dia balik harus selesai nih!

"Gimana, selesai?"
"Selesai dong, tolong periksa yak."
"ehmm, ini salah, yang ini ekspresinya gak wajar..."
"..."
"Heyy... kalimat yang ini aku suka. Hebat cara memuji yang handal. Aku juga catet ahhh"
"Mosok sih?"
"Ok, sip sip. Sekarang jadi lumayan lah. Sisanya.. judul. Judulnya jangan yang biasa gini dunk, biar ada impact-nya gitu. Masak 'Kenangan Selama di Sini' Judulnya Jadul bangett."
"Apa dunk, kasih ide dunk.."
"Misalnya kayak judul bukanya Kirin Tamura itu loh, homeless chuugakusei (Anak SMP yang homeless?), mengundang rasa ingin tahu."
"Homeless ryuugakusei (mahasiswa asing yang homeless)."
"Yay yay... tinggal di asrama juga. Hmm, itu aja deh, pake peribahasa."
"Gak tau banyak peribahasa Jepang. Apalagi yang cocok buat tema ginian."
"Iya ya, apa ya yang cocok. Oh ada satu biji. 'Waktu Bagaikan Terbang'.
"Oke deh... pakai ini saja! Makasih makasih!"

Lalu jadilah artikelnya seperti ini (bagian isinya aku potong, takut menggangu privasi orang2 yang disebutkan di situ -halah-).

光陰矢のごとし

                                    
私はこの学校に3年間という長期にわたって勉強させていただきましたが、過ごしてしまえばまさに一瞬の出来事であったように覚えます。その間、茨城高専にいる皆さんはもちろん、ホストファミリーの方々にも大変お世話になりました。いいえ、多大な迷惑をおかけしたといった方が正確な表現かもしれません。しかし、今こうして卒業するにあたって、この学校で勉強させていただいたことは私の人生にとって、今までで最も有意義な経験であったと思います。
-cut-

ここで一人ずつの名前を書くことが出来ないのですが、皆さんのおかげでこの三年間は私にとって貴重なものでした。茨城高専の皆さんが居てくれたおかげで、どれだけ安心したか分かりません。三月に名古屋へ持って行けるのは荷物と体だけでなく、精神的に支えてくれた皆さんの姿と沢山の良い思い出があります。最後になりましたが、皆さんのご健康と多幸をお祈り申しあげまして、御礼の言葉とさせていただきます。ありがとうございました。

***
Waktu Bagaikan Terbang


Waktu tiga tahun saya belajar di sekolah ini, terasa seperti sekilas kejadian yang lewat begitu cepat. Dalam rentang itu banyak orang yang telah membantu dan memberikan bantuan kepada saya. Ah, bukan. Lebih tepat dikatakan kalau saya telah merepotkan banyak orang. Meskipun demikian, saya merasa bahwa kesempatan saya belajar di sini merupakan pengalaman yang paling berharga selama ini.
-cut-


Di sini, saya tak mungkin menuliskan nama satu demi satu, namun tolong diingat bahwa berkat anda semualah tiga tahun ini terasa begitu bernilai. Saya tak tahu bagaimana mengungkapkan arti kehadiran anda semua selama ini. Berkat anda semua, yang bisa saya bawa ke Nagoya saat pindah bulan 3 nanti bukan hanya badan dan barang bawaan. Ada juga sosok-sosok kalian yang selalu menyokong secara mental ditambah berbagai pengalaman indah. Terima kasih banyak.


***


Alhamdulillah satu tugas terselesaikan tepat waktu, biarpun mungkin masih jauh dari bagus. Oh, ada beberapa lagi yang masih menunggu.


No comments: