Friday 18 January 2008

Pilih Raketmu!

Semenjak tahun lalu, aku mendapat kesempatan untuk menyalurkan kelebihan energi dengan bermain badminton. Awalnya hanya ikut ajakan salah seorang senior yang kegemukan ingin menjaga stamina tubuh. Eh, malah keterusan sampai sekarang. Aku pikir tak ada salahnya sedikit serius dalam salah satu cabang olahraga. Lalu aku putuskan saja mengambil badminton sebagai pilihan.


Sebagai persiapannya tentu saja harus punya raket dulu. Ternyata sekedar raket pun tak boleh asal beli. Rugi. Makanya aku pun search sana sini mencari referensi. Untuk pemula raket yang disarankan adalah yang tidak terlalu mahal, harganya di bawah 10000 yen (sekitar 800 ribu rupiah). Kalau masuk tingkat madya, pilih yang 15000 yen-an harganya. Di atas itu adalah raket untuk kelas mahir. Hmm, aku hitung-hitung masih mahal yah, tapi kalau mau serius memang perlu modal.

Akhirnya yang jadi raket permulaanku adalah Yonex Isometric 250. Raketnya ringan dan shuttle bisa diterbangkan jauh ke belakang.
Oh iyah, yang biasanya menandai raket ini untuk pemula atau bukan adalah tegangan senar yang bisa ditanggung oleh raket. Raketku tadi, paling tinggi tahan sampai 18 lbs. Makanya dia termasuk golongan raket pemula-madya.huhuhu
Teganganya seperti ini deh...


16 lbs : lemah
18 lbs : biasa
20 lbs : kuat
22 lbs : kuat bangetT


BIarpun gitu pemain tingkat dunia biasa memakai tegangan sampai 35 lbs-> raket sekali pakai. Huhuhu, makanya raketnya banyak. Semakin tinggi tegangan, semakin tinggi pula kemampuan kontrol dan teknik yang diperlukan.


Untuk memilih raket, tentu saja perlu menyesuaikan beratnya dengan kekuatan lengan kita. Biasanya tertulis seperti ini.
2U : 80~84.9g
3U : 85~89.9g
4U : 90~94.9g


Kalau aku sih pilih yang ringan saja. Yang U nya paling kecil.
Lalu ada pula ukuran grip (pegangan), kalau ini terserah, pilih yang besar atau suka yang kecil. Yang tertera di raket adalah keliling grip. Karena tanganku mungil aku pilih yang kecil juga. Hihi, bedanya cuman berapa mili jugaaa....


G6 : 78 mm
G5 : 81 mm
G4 : 82.5 mm


Selanjutnya adalah memilih senar. Ada beberapa jenis yang biasanya direkomendasikan oleh maker. Itu mah terserah sahaja...
Kalau sudah memasuki tingkat madya-mahir, biasanya bakalan ketahuan tipe permainan. Menyerang atau bertahan. Ini juga berpengaruh terhadap jenis raket yang dipilih.


Penyerang biasanya memakai seri nanospeed atau musle power(yonex) untuk mempertajam smash. Seri ini pun banyak jenisnya. Aku memilih nanospeed juga sih, bukan untuk menyerang, tapi tipe bertahan, supaya bisa mengembalikan setiap smash yang menghujam.Huahahaha. Nanospeed juga ada 2 tipe sih, tipe S (bertahan) dan tipe X menyerang. Setahuku yang lebih banyak dipakai adalah tipe S. Tipe X ini cocoknya untuk atlet macam Lin Dan yang powernya besar.
Hmm, klo udah lebih jago, pilih yang mana yah...


Selain raket perlu juga memilih sepatu. Badminton olahraga keras loh, biarpun kelihatannya gak seberapa dibanding bola atau basket, tapi kalau bener-bener main mengahbiskan tenaga juga loh. Sepatu yang diperlukan adalah yang cukup kuat dan lentur untuk gerakan berubah arah secara mendadak, karena bermain badminton harus siap mengejar bola ke segala posisi. Bila bingung melihat sepatu yang ada, ikuti kata merk sahaja. =haduhh, jadi makan merk dah= Kebanyakan temanku yang ikut klub sepatunya Yonex sih. Asal jangan pakai sepatu lari/jogging buat badminton yah, biasanya solnya keras sehingga resiko keseleo lebih tinggi.


Satu lagi jangan lupa melakukan pemanasan sebelum bermain untuk menghindari kram dan pegal-pegal yang tidak diinginkan.

No comments: