Monday, 5 April 2010

Entrance Ceremony

Around 2300 students attended Nagoya University Graduate School Entrance Ceremony this morning at Toyoda Hall. Fyuh. Mr. Rector gave a lo~ng speech about graduate school-life of nobel laurates from Nagoya University, Nagoya and Chubu region role in Japan, etc. Isi pesan pak Rektor bagus sih, tapi saya tidak yakin apakah 4 orang Indonesia lain di kanan-kiri saya memahami yang pidato yang beliau sampaikan. *Yay. Untuk kuliah di Jepang khan tidak harus mengerti bahasa Jepang, eheheheh*



Dalam pidatonya pak Rektor turut mensugestikan kehebatan Nagoya.
Kenapa Bangga berada di Nagoya?

1. Nagoya memegang 60% neraca surplus Jepang.

2. Nagoya merupakan bandar terbesar untuk ekspor produk Jepang.
3. Empat orang penerima Nobel dari Jepang adalah pengajar/staf di Nagoya University.
4. Toyota, sebagai penyumbang pemasukan tertinggi industri Jepang berada di propinsi yang beribukota di Nagoya.

Well, you can add any other reason which you like!

Pastinya, saat entrance ceremony tadi dibacakan pesan dari pimpinan perusahaan Toyota yang berisi ucapan selamat berjuang. Untung saja pesan beliau tidak sepanjang pesan pak Rektor yang membahas satu persatu perjuangan dan peranan para peraih nobel itu untuk kemaslahatan umat manusia.

Satu yang saya catat, jawaban kebanyakan orang yang sudah dianggap sukses meraih prestasi tinggi saat ditanya : Bagaimana bila kita gagal dalam suatu tahapan?
adalah : Gampang. Coba terus sampai berhasil.

Yup. Semangat dan pantang menyerah plus kesabaran (ketabahan?ketahanan batin? anti-stress?) akan menuai hasil di masa depan.

Setelah upcara berlangsung selama satu jam, kami -para mahasiswa pascasarjana- segara digiring keluar karena ruangan yang sama akan dipergunakan untuk entrance ceremony anak-anak S1. Pantas saja banyak kursi berjajar rapi diluar hall utama, mereka dinatar oleh para ortunya. ^_^ Kursi-kursi itu ternyata untuk para orang tua yang tidak bisa turut hadir dalam hall utama. Tapi tak perlu khawatir, mereka tetap bisa menyaksikan berlangsungnya cara via layar-layar datar yang dipajang di depan deretan kursi tersebut.

Hiks. Waktu S1 dulu, orang tua tidak hadir waktu upacara pelantikan maupun wisuda. Pas berangkat ke Jepang saja, saya berangkat sendiri sambil bengong lihat teman-teman lain pada peluk-cium dengan keluarganya di bandara Sukarno-Hatta. T_T


2 comments:

rosa zulfikhar said...

i like it

http://www.rosadesain.blogspot.com/

ஜ۩۞۩ஜ=Tryas Bocah Nakal=ஜ۩۞۩ஜ said...

setujuu.......^_^